Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konglomerat di Balik Indal Aluminium Industry (INAI), yang Sempat Jadi Top Gainer Awal Pekan Ini

Konglomerat di balik Indal Aluminium Industry (INAI) yang sempat pimpin Top Gainer saham di awal Maret 2025.
Indal Aluminium/Bisnis
Indal Aluminium/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -- Mengilas balik pada data Bursa Efek Indonesia awal pekan ini, beberapa emiter tercatat sebagai Top Gainers, alias menjadi saham dengan kenaikan tertinggi selama sepekan. 

Dalam data Bursa Efek Indonesia (BEI), selama sepekan perdagangan per 1 Maret 2025, saham PT Indal Aluminium Industry Tbk. (INAI) memimpin penguatan dengan kenaikan 121,98% atau dari level Rp91 pada pekan sebelumnya menjadi Rp202 per saham. 

Namun, lantaran lonjakan itu pula, Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan pengawasan khusus pada saham PT Indal Aluminium Industry Tbk (INAI) karena kenaikan harga saham yang terjadi di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA). 

Saat ini sahamnya sudah kembali ke level 172 per saham, atau turun 16,50% dalam lima hari belakangan. 

Pendiri Indal Aluminium Industry

Di balik berdirinya Indal Aluminium Industry ada peran konglomerat Maspion, Alim Markus, sebagai salah satu pendiri perseroan pada 1971 dan saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur.  

Mengutip laman resminya, sebelum terjun ke industri aluminium, dia menyelesaikan program eksekutif di National University of Singapore pada 1990 dan Tsing Hua University di Beijing, China pada 2010. 

Dia meneruskan usaha yang didirkan ayahnya, Lin Xueshan alias Alim Husin, seorang yang berasal dari Fujian, China, yang merantau ke Indonesia. 

Sebelumnya, usaha ayahnya adalah pembuatan alat-alat rumah tangga, hingga pada 1971 bersama anak tertuanya, Alim Markus mendirikan perusahaan yang kemudian menjadi cikal bakal Maspion. 

Atas sepeninggalan ayahnya, kini perusahaan tersebut dikelola oleh tiga bersaudara, Alim Markus, Alim Mulia Sastra, dan Alim Prakarsa. 

Alim Markus sendiri ditunjuk sebagai pengurus Perseroan pada RUPST 15 Juni 2023 dengan masa jabatan hingga berakhirnya RUPST 2026. 

Saat ini dia juga menjabat sebagai Ketua Indonesia China Business Council (ICBC) serta menjadi Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur, dan jabatan organisasi lainnya. 

Alim juga menduduki jabatan komisaris dan direktur di beberapa perusahaan dalam kelompok usaha Maspion, antara lain sebagai Direktur Utama di PT Maspion, PT Alumindo Light Metal Industry, Tbk dan PT Bumi Maspion, sebagai Komisaris Utama di PT Indal Steel Pipe, PT Maspion Energy Mitratama, dan PT Maspion Industrial Estate.  

Dengan semua perusahaannya, pada 2023 Alim Markus juga sempat dinobatkan menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia, dengan kekayaan mencapai US$500 juta atau sekitar Rp7,4 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper