Bisnis.com, JAKARTA - Sederet tokoh keuangan internasional ditunjuk masuk dalam jajaran pengurus Danantara.
Badan pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sendiri dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis.
Di dalam badan kepengurusannnya, Prabowo bahkan menunjuk sederet tokoh asing, baik sebagai pengawas dan juga sebagai Management Director.
Beberapa nama tenar di antaranya ada Ray Dalio, Founder & CIO Mentor, Bridgewater Associates; Jeffrey Sachs, Direktur, Center for Sustainable Development, Columbia University, AS; dan Thaksin Shinawatra (Mantan PM Thailand) di jajaran Dewan Penasihat.
Selain itu, ada Lieng-Seng Wee sebagai Managing Director Risk and Sustainability dan Yup Kim sebagai anggota Komite Investasi.
Di tengah nama-nama tersebut, juga muncul F. Chapman Taylor selaku Equity Portfolio Manager, Capital Group sebagai Dewan Penasihat. Tak sekadar tokoh keuangan asing, tapi dia juga punya kontribusi besar di Indonesia.
Baca Juga
Bahkan pada 2024 lalu, acara pensiun Chapman sempat dirayakan dan dihadiri oleh sederet orang penting seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Sosok F. Chapman Taylor
Punya jejak selama lebih dari dua dekade di Indonesia, F. Chapman Taylor adalah tokoh keuangan yang pernah menjadi Manajer Portofolio Ekuitas di Capital Group.
Menurut laman resmi Capital Group, Chapman memiliki pengalaman lebih dari 33 tahun di industri investasi dan telah bekerja di Capital Group selama 29 tahun.
Sebelum berkarier di Capital Group, dia menempuh pendidikan tinggi dan meraih gelar sarjana di bidang fisika dan teologi dari Tulane University.
Pria asal Washington D.C. itu kemudian melanjutkan pendidikan dan meraih gelar MBA di bidang keuangan dan perencanaan strategi dari Wharton School, University of Pennsylvania.
Sebelum bergabung dengan Capital, Chapman sempat bekerja sebagai konsultan di SRI International dan Strategic Planning Associates. Di sana dia bertugas memberikan nasihat kepada perusahaan-perusahaan di Asean, AS, dan Inggris tentang strategi bisnis.
Dia juga sempat menjabat sebagai direktur riset sekaligus analis investasi ekuitas yang meliput layanan telekomunikasi di Asia, kecuali Jepang, dan generalis untuk Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Selandia Baru.
Selain banyak berkontribusi pada investasi yang masuk ke Indonesia, Chapman juga menjadi Dewan Pembina Yayasan Karya Salemba Empat yang sudah didirikan sejak 1995, di mana dia memberikan beasiswa mulai dari untuk tiga orang pelajar sampai saat ini yang sudah memberikan beasiswa ke 2000-an pelajar setiap tahunnya.
Selain itu, menurut unggahan di Instagram Menkeu Sri Mulyani saat perayaan pensiun Chapman, yayasan itu disebutkan telah memberikan beasiswa kepada total sekitar 30.000 mahasiswa di seluruh Indonesia.
Selama di Indonesia, Chapman juga banyak mengajak teman-temannya para filantropis untuk menyumbang dan peduli terhadap generasi muda Indonesia dan berinvestasi dalam beasiswa dan pendidikan di Indonesia.