Sungguh menyentuh. Asia-Pacific Programme of Educational Innovation for Development (APEID) Unesco 15th UNESCO-APEID International Conference (6-8 Desember 2011) mendaulat Ciputra menjadi speakers. Prestasi itu, membanggakan Indonesia.
Pada kesempatan itu Pak Ci , demikian dia akrab dipanggil, menularkan semangat entrepreneurship. Pasalnya, jika merujuk pada pernyataan Andrias Harefa dan Eben Ezer Siadari dalam buku ‘the Ciputra’s Way’ Ciputra disebut sebagai Raja Bertangan Emas.
Sesuatu yang tidak begitu berharga begitu disentuh tangannya, berubah menajdi emas. Melalui Kepemimpinan dan naluri bisnisnya yang sangat kuat, banyak sekali tanah-tanah tidak produktif berubah menjadi suatu proyek pembangunan yang luar biasa.
“IR Ciputra adalah those who make things happens!” kata mantan Dirut BRI, Djokosantoso Moeljono dalam buku yang sama. “Seseorang yang mempunyai kemampuan untuk menwujudkan sesuatu, di mana sebelumnya orang lain tidak mampu bahkan untuk memikirkannya apalagi mewujudkan.”
Ya. Ciputra telah membuktikan itu. Bahkan itulah yang membuat Unesco mendaulat pria kelahiran Parigi, 24 Agustus 1931, menjadi salah satu speakers.
Unesco menilai akumulasi pengetahuan dari pengalaman pembangunan selama lima dekade Ciputra Group sangat menunjukkan bahwa kreativitas, inovasi dan kewirausahaan (entrepreneurship ) merupakan kunci penting untuk mengubah kotoran dan memo emas.
Ini adalah inti dari kewirausahaan cara Ciputra, semangat yang dapat diterapkan dalam pemerintahan, akademisi, bisnis dan masyarakat. Kreativitas diyakini melekat pada setiap anak yang lahir, bagaimanapun, tidak dipelihara dengan baik di rumah dan sekolah.
Oleh karena itu pendidikan yang menghargai, melatih dan merayakan kreativitas harus didorong demi masa depan Indonesia. Berinovasi dan proses kewirausahaan harus datang setelah kreativitas. Semua proses ini harus dilakukan secara sistematis sedini mungkin. Dampak yang lebih besar untuk pelaksanaan kewirausahaan dapat dibuat hanya bila diperlukan dukungan dari pemerintah dengan kemauan politiknya, yang disambut oleh masyarakat dan guru.