BISNIS.COM, JAKARTA—Outsourcing teknologi informasi (TI) diprediksi bakal menjadi tren di kalangan korporat. Selain memangkas biaya kebijakan tersebut dianggap paling tepat di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat.
“Keinginan perusahaan terkait teknologi mulai tumbuh. Layanan TI (IT services) akan menjadi hal yang biasa,” ujar Research Director Services IDC Australia Pty Ltd Linus Lai di Jakarta hari ini, Kamis (13/6/2013).
Menurutnya pergeseran telah terjadi di kalangan perusahaan, dari memiliki hardware, software menuju ke managed services. Perkembangan tersebut juga ditunjang oleh berbagai hal. Menurut data IDC lebih dari separuh perusahaan di kawasan Asia Pasifik kecuali Jepang khawatir dengan operasi data center.
Sebanyak 54% fasilitas data center mereka telah berusia tua karena rata-rata dibangun di era 90-an.
Sebanyak 33% dari perusahaan yang disurvei juga mengalami masalah dengan keterbatasan tempat termasuk untuk sistem pengkabelan, sedangkan 20% di antaranya tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk pendinginan. Adapun sebanyak 17% tak memiliki sumber daya listrik yang mencukupi.
Penelitian itu dilakukan dengan melibatkan 400 eksekutif C-suite seperti CIO, CTO, CMO, LoB dan CFO di Asia Tenggara. Survei tersebut juga menyebutkan pengeluaran terbesar TI perusahaan untuk keamanan dan kelangsungan bisnis.
Lai menyebutkan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi korporat saat ini adalah perkembangan teknologi yang semakin pesat. Kebanyakan perusahaan itu juga tidak memiliki sistem keamanan terbaru yang sangat krusial untuk perusahaan.