Bisnis.com, JAKARTA -Ciputra mengatakan, keberhasilan sejumlah taipan kelas dunia --dan kegagalan mereka juga -- sangat berkaitan dengan organisasi.
Bagi Ciputra, seorang entrepreneur belum dapat dikatakan berhasil jika ia tidak mampu membangun organisasi dan bekerja melalui organisasi.
Menurut Ciputra, Donald Trump lebih banyak bekerja lewat dirinya pribadi, sementara Li Kha Sing membangun dan bekerja lewat organisasi.
Ciputra memilih lebih ingin seperti Li Kha Sing dibandingkan dengan Donald Trump. Pasalnya, bagi Ciputra entrepreneur memerlukan organisasi. Ciputra percaya seorang entrepreneur yang visioner harus membangun perusahaan yang visioner pula.
Pentingnya organisasi yang solid, demikian yang dikatakan Ciputra melalui buku theCiputra's Way, terlihat saat dia membangun Ciputra Grup dari nol dengan melibatkan anggota keluarganya.
Dalam keyakinan Ciputra, untuk menjamin keberhasilan suatu bisnis diperlukan organisasi yang solid. Keberhasilan sejumlah taipan kelas dunia dan kegagalan mereka juga sangat berkaitan dengan organisasi. Oleh karena itu, seorang entrepreneur yang visioner harus membangun organisasi yang visioner pula. "Kalau dihitung, seorang direktur menelepon saya paling-paling sekali dalam seminggu. Namun, saya menelepon mereka, bisa lebih dari tiga kali sehari.”
Jadi mengapa organisasi penting? Organisasi sangat bermanfaat mengingat manusia adalah makhluk sosial. Setiap manusia pasti punya tujuan dalam hidupnya, dan sangat pasti dia memerlukan orang lain untuk mencapai tujuannya. Dengan kata lain, organisasi membantu manusia mencapai tujuan.
Pesannya sederhana saja, yakni jangan lupa membangun organisasi sejak dari awal menjadi entrepreneur. Memang betul adakalanya seseorang itu bertipe deal-maker, dengan keahlian yang luar biasa dalam bernegosiasi dan mencari peluang bisnis. Namun, hendaknya itu tidak membuat seorang entrepreneur terlena untuk tidak membangun organisasi.
Kelanggengan bisnis sangat ditentukan seberapa kuat organisasi yang mendukungnya. Dan seorang entrepreneur mutlak memerlukannya. Ia membedakan antara entrepreneur dan peneliti. Entrepreneur memerlukan organisasi, sementara peneliti hanya memerlukan laboratorium.
Baca juga:
-CIPUTRA WAY: Tidak Ada Kata Terlambat