Bisnis.com, JAKARTA - Tidak banyak orang yang mampu mendapatkan mitra dalam usahanya. Alih-alih mencari mitra ternyata ditipu. Modal jutaan rupiah, melayang. Rencana buka usaha pun bablas.
Namun, tidak sedikit pula, orang yang mencari mitra, tidak kunjung dapat. Berbagai car ditempuh, mitra tidak kunjung datang. Tak ayal, kondisi ini, banyak membuat orang patah hati. Tapi, banyak juga yang demi mendapatkan mitra, hanya untuk menaklukan. Ciputra menyadari hal itu. Dalam upaya menjalin kemitraan, kata dia, selalu ada godaan untuk menyelesaikannya dengan cepat dan 'menaklukan' lawan dengan mudah. Ciputra tidak pernah melakukan hal itu. "Satu musuh terlalu banyak, 1.000 teman masih kurang.." katanya.
Ciputra mempunyai prinsip, seperti yang pernah dipaparkan dalam the Ciputra's Way, menjalankan bisnis dan juga kemitraan bukan pekerjaan instan. Dia membutuhkan waktu dan kerendahan hati.
"Kalau Anda yang membutuhkan, Anda yang harus merendahkan hati. Walaupun Anda yang pengusaha besar, kalau Anda yang butuh, harus Anda yang merendahkan hati. Sebaliknya, jika Anda dibutuhkan, jangan sombong. Suatu waktu Anda mungkin akan membutuhkan dia," ujarnya.
Namun, yang juga tidak boleh dilupakan, menempatkan integritas sebagai kriteria tertinggi dalam memilih rekan berbisnis. Itu pula yang memnyebabkan acapkali beberapa langkah pengembangan bisnisnya di luar negeri memakan waktu. Di Vietnam, misalnya, setelah dua tahun proses penjajakan, barulah peletakan batu pertama sebuah proyek kota baru yang digarapnya dapat terlaksana.
"Apa yang Anda lakukan ketika Anda berhubungan dengan mitra bisnis yang menurut Anda tidak dapat dipercaya, hentikan saja..." pesannya.