Bisnis.com, JAKARTA - Pesan Ciputra make things happen cukup dikenal banyak orang. Terutama yang bergelut di dunia entrepreneur. Kalimat ‘sakti’ itu bukan tanpa sejarah. Justru, pergulatan dalam kehidupan, melahirkan kalimat itu:Make things happen.
Tentu semua berawal dari atau didasari oleh ide, gagasan kreatif dan komitmen. Awalnya adalah ide, gagasan. Lihat saja di sektor property, konsep make things happen, menjadikan pria kelahiran Parigi ini, mampu dikagumi, diakui, disegani di sektor property. Ditambah lagi, pria jebolan Institut Teknologi Bandung ini, tidak pelit. Dia pun ikut menebar ilmu entrepreneurnya untuk melahirkan tokoh entrepreneur baru di Tanah Air yang dicintainya ini, Indonesia.
Pasalnya, ada kegalauan jika menyadari di Indonesia semangat atau jiwa entrepreneur ini, begitu memprihatinkan. Padahal, entrepreneur harus dibangun dan salah satu tonggak perekonomian Indonesia.
“Jadi bagaimana dari Sabang sampai Merauke diajarkan entrepreneur. Entrepreneur adalah pelajaran kehidupan, dengan begitu bisa masuk globalisasi," kata Ciputra dalam satu seminar di Gedung Bank Indonesia.
Hal ini diperlukan agar Indonesia siap dalam menghadapi era globalisasi. Dengan jiwa entrepreneur, kata Ciputra, akan terbentuk jiwa yang berani dan kreatif. “Jiwa entrepreneur adalah keberanian. Kita buat brand sendiri, kembangkan inovasi baru," tegasnya.
Satu kisah klasik dan banyak diakui orang bukan hanya saat dia mengubah kawasan Ancol dari kawasan yang dulu dikenal tempat jin buang anak akhirnya menjadi kawasan wisata atau hiburan terkenal. Cerita di balik pembangunan Citra Raya seluas 600 ha dengan sejumlah 8000 redensial serta lapangan golf bertaraf internasional, pun menjadi fakta tentang make things happen.
Kawasan Citra Raya itu, sudah ada sejak ratusan tahun sebelumnya dan tidak ada yang mampu memanfaatkan secara ekonomis maupun ekologis karena. Itu adalah lahan yang tidak produktif. Namun, dengan kepiawaian serta kepakaran dan kepemimpinanseorang Ciputra, lahan tersebut dapat menjadi hunian yang prestisius. Di Surabaya lahir " Citra Raya KotaMandiri" dan memposisikan dirinya menjadi " CitraRaya, the Singapore of Surabaya".
Hal yang sangat dibutuhkan –terlebih oleh pemain propert -- adalah bukan sekadar dapat membangun properti, misalnya, menjualnya dan kemudian laris terserap pasar. Paling penting adalah bagaimana membangun branding yang tercipta dari tiga hal integritas, profesional dan entrepreneur (berkomitmen). Integritas dapat diciptakan dari perilaku berbisnis dengan adil, berbisnis dengan benar, berbisnis dengan jujur.
Menjadi pengusaha bukanlah warisan dari orang tua. Semua orang dapat menjadi pengusaha asalkan mereka mengerti dan memahami apa arti pengusaha itu sendiri. Demikian dikatakan Ciputra, CEO Ciputra Group dalam seminar yang bertajuk The Importance of Enterpreneurship for Indonesia’s Economic Development, di Jakarta. “Pengusaha bukanlah profesi turunan, semua orang bisa menjadi pengusaha asalkan memahami dan mempunyai mind set tentang arti pengusaha itu sendiri,” kata dia.