Bisnis.com, JAKARTA - Selalu selangkah di depan. Begitu pesan tokoh entrepreneur kita, Ciputra. Tanpa itu, Ciputra tidak akan sehebat saat ini. Bahkan oleh almarhum wartawan Kompas, Abun Sanda, Ciputra mirip dengan bunyi iklan mobil BMW, always staying a step ahead. Jadi, kita harus selangkah di depan.
Persoalannya, bagaimana agar tetap selangkah di depan? Memang, itu bukan soal mudah. Namun, juga bukan soal sulit. Rahasianya?
“Membaca pasar…” demikian kata Ciputra. Properti, kata Ciputra, sama seperti bisnis lainnya. “Mempunyai siklus…Naik dan menurun…”
Jadi, saat akan memasuki pasar, perhatikan siklus. “Jangan tergulung oleh siklus,” ujarnya. Maksudnya, ketika pasar masih terlihat belum matang, Ciputra justru menajdi yang terdepan menggarapnya. Ini seperti saat dia menggarap atau mengembangkan kota baru Bintaro Jaya, yang masih diterapkan hingga saat ini.
Menurut Ciputra, yang dikutip oleh the Ciputra’s Way, ketika akan menggarap bisnis baru di suatu negara adalah dengan mencermati seberapa maju pembangunan property di negeri itu.
Kalau pasarnya belum matang, pembangunan property belum ramai, Ciputra justru akan masuk. Pesaing belum banyak. “Pada saat yang sama, potensi pengusaha local untuk diajak bermitra masih sangat besar,” tuturnya.
“Kami selalu memilih investasi di mana bisnis property baru mulai berkembang,” ujarnya. Dengan begitu, Ciputra pun dapat menekan biaya. “Sebab, biaya investasi tidak terlalu mahal dan persaingan tidak terlalu ketat.” Itu mengapa dia masuk ek Vietnam dan mengincar Kamboja.