Bisnis.com, CILEGON - Menjadi agen koran ternyata memiliki pengalaman tersendiri. Bagi Wahyono, warga asal Cilegon, Banten, selain mendapatkan keuntungan, dia juga punya pengalaman unik saat mendistribusikan koran.
Wahyono merupakan pensiunan karyawan PT Krakatau Steel, salah satu perusahaan baja terbesar di Indonesia. Dia bergabung di perusahaan tersebut sejak 1977. Untuk mencari uang tambahan, dia mencoba terjun menjadi agen koran. Belakangan, agen itu dia beri nama Abadi Agency.
Dia mengageni sejumlah koran nasional, seperti Bisnis Indonesia, Kompas, Republika, Seputar Indonesia dan media lainnya.
Setiap pagi, Wahyono bangun pagi dan mengantar koran kepada sejumlah loper serta mendistribusikan sendiri kepada para pelanggan. Pernah suatu hari, bosnya di Krakatau Steel melihat dirinya saat menjajakan koran di sebuah perempatan jalan di Cilegon.
Saat itu, bosnya tidak percaya bahwa Wahyono rela blusukan mencari uang tambahan. Padahal, pria tiga anak itu dianggap memiliki tingkat ekonomi yang cukup dari gaji yang dibayarkan perusahaan.
Setelah dia masuk kerja dan bertemu dengan sang bos di kantor, Wahyono ditanya. “Kamu belum cukup dapat gaji dari Krakatau Steel,” ujar sang bos. Wahyono pun hanya tersenyum.
Bagi Wahyono, kerja apa pun akan digelutinya asalkan dilakukan dengan cara yang halal. Dia merupakan tipe seorang yang sederhana dan sopan terhadap setiap orang. Dia tidak pernah memandang kelas dan derajat seseorang.
Di Krakatau Steel, Wahyono sempat direkomendasikan menjadi pejabat golongan IV, gara-gara terpilih menjadi salah satu karyawan teladan. Tetapi dia menolak dengan cara halus. Dia lebih memilih menjadi pengurus Yayasan Tunas Baja, sebuah yayasan yang fokus terhadap lingkungan dan sosial, di bawah naungan Krakatau Steel.
Bisnis agen koran yang dinamakan Abadi Agency yang dilakoni pria 56 tahun saat ini ditularkan kepada anak dan istrinya. Setiap hari, hampir ribuan koran dan majalah nasional didistribusikan di wilayah Cilegon. “Untungnya lumayan buat nambah-nambah kebutuhan sehari-hari,” katanya. “Sekarang, bisnis agen koran lebih digeluti oleh anak.”
Kesibukan Wahyono sehari-hari saat ini adalah mengurus Yayasan Al A’Raaf, yang teah dibentuknya beberapa tahun silam. Dia kini banting tulang mencari sumber pendanaan bagi yayasan yang dibangunnya untuk membantu sekitar 53 anak yatim piatu.
Setelah banyak mendapatkan ilmu mengelola yayasan saat di Krkatau Steel, dia memilih untuk mengelola yayasan sendiri, setelah dia pensiun dari perusahaan.
Di yayayasan tersebut, pria berkumis dan berbadan gelap itu membangun lahan seluas 1 hektare untuk dijadikan sarana pendidikan. Dia berkeinginan seluruh hidupnya berguna bagi masyarakat banyak.
Dalam sebulan, Wahyono harus mencari dana sekitar Rp8 juta-Rp10 juta guna menutupi kebutuhan sekolah dari mulai membayar guru, biaya makan siswa, dan segala macam keperluan. Tetapi Wahyono tak pernah mengeluh. Dia yakin rezeki datang dengan sendirinya.
“Alhamdulillah, meskipun 100% sekolah ini digratiskan, tetapi selalu banyak jalan untuk menutup semua keperluan,” paparnya.
.jpg?w=348&h=261)
.jpg?w=300&h=221)
