Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Untung Mengalir dari Jasa Sewa Perlengkapan Bayi

Setiap orang tua pasti ingin memberikan hal terbaik bagi buah hatinya. Salah satu caranya adalah dengan menyediakan peralatan dan mainan yang diinginkan sang anak. Sayangnya, harga perlengkapan bayi dan mainan anak berkualitas relatif mahal. Barang-barang tersebut dibandrol mulai dari ratusan hingga jutaan rupiah.nn
 Kursi Bayi/Jibi
Kursi Bayi/Jibi

Bisnis.com, JAKARTA - Setiap orang tua pasti ingin memberikan hal terbaik bagi buah hatinya. Salah satu caranya adalah dengan menyediakan peralatan dan mainan yang diinginkan sang anak.

Sayangnya, harga perlengkapan bayi dan mainan anak berkualitas relatif mahal. Barang-barang tersebut dibandrol mulai dari ratusan hingga jutaan rupiah.

Selain harga mahal, pertumbuhan balita cukup pesat dan sifat anak yang mudah bosan, menjadi pertimbangan orang tua sebelum membeli peralatan dan mainan. Anak-anak yang sudah bosan dengan mainan lama akan meminta mainan baru. Akhirnya, banyak orang tua terpaksa memberikannya ke sanak-saudara bahkan membuangnya.  

Banyak pelaku usaha melihat permasalahan tersebut sebagai peluang usaha potensial. Berkat kejelian dan kecermatan mereka membaca pasar, bisnis penyewaan peralatan bayi dan mainan kini tumbuh berkembang.

Salah satu pelaku usaha yang terjun ke bisnis ini adalah Retno Dewayani, 45. Perempuan yang akrab disapa Yani ini menuturkan mahalnya harga perlengkapan bayi menjadi momok tersendiri bagi para orang tua. Dia pun pernah merasakannya kala tinggal di luar negeri 16 tahun silam.

“Saya sempat ikut suami ke Australia pada 1997. Kebetulan waktu itu kondisi saya sedang hamil dan harus melahirkan di sana. Harga perlengkapan bayi sangat mahal, makanya kami siasati dengan menyewa,” ungkap perempuan yang tinggal di Surabaya tersebut.

Meskipun telah familier dengan konsep penyewaan perlengkapan bayi, ide Yani untuk terjun ke bisnis tersebut baru bisa direalisasikan pada 2008. Dia menamakan rentalnya Baby Bee. “Saya ingin cari kesibukan karena anak-anak sudah besar. Nah, suatu hari saya baca artikel di koran ternyata ada orang yang berbisnis rental mainan anak. Dari situ saya terinpirasi untuk membuka usaha penyewaan peralatan bayi di Surabaya,” ujar Yani.

Modal Yani merintis Baby Bee sederhana yakni dengan memanfaatkan koleksi miliknya dan sepupunya yang sudah tidak terpakai. Produk awal yang Yani sewakan di antaranya kereta bayi (stroller), tempat tidur bayi (baby box), kursi roda (baby wheel chair), dan membeli beberapa perlengkapan tambahan misalnya mainan anak.

Bisnis Baby Bee tak langsung tancap gas di periode awal. Yani harus memperkenalkan dan menjelaskan usaha rental perlengkapan bayi kepada konsumen. Untuk mempermudah proses tersebut dia lantas membuat blog, akun media sosial, dan situs www.babybeesurabaya.com. “Konsumen mulai berdatangan tak lama setelah saya berpromosi di internet,” ujarnya.

Dia menuturkan, bisnis penyewaan yang dia jalankan berdasarkan kepercayaan. Artinya, konsumen tidak perlu menyimpan deposit sebagai jaminan. “Syaratnya konsumen memberikan fotokopi kartu identitas dan tagihan listrik satu bulan terakhir. Untuk konsumen baru, kami harus mengantarkan mainan ke rumah,” katanya. Karena hal ini, Yani baru bisa melayani konsumen yang tinggal di Surabaya dan Sidoarjo.

Agar konsumen makin tertarik menyewa, Yani berusaha menyediakan produk-produk baru dan berkualitas untuk menambah koleksi Baby Bee. Tak jarang dia harus membeli barang-barang merek tertentu yang harganya relatif mahal. “Kadang harga dan merek menunjukkan kualitas barang. Saya lebih baik mengeluarkan uang agak banyak, tapi barangnya awet. Ketimbang beli murah, tetapi cepat rusak,” katanya.

Baby Bee menawarkan beberapa periode sewa yaitu sistem mingguan dan bulanan. Konsumen bisa memperpanjang periode sewa apabila masih membutuhkan peralatan tersebut.  

Lebih lanjut, Yani mematok nominal sewa berdasarkan harga beli. “Harga bervariasi mulai Rp30.000/ minggu —Rp300.000/bulan,” jelas Yani. Jumlah mainan dan perlengkapan bayi yang disewakan kepada konsumen mencapai 80—90 produk per bulan.

Salah satu kendala dia rasakan selama mengelola Baby Bee adalah ada kemungkinan mainan rusak atau cacat. Jika hal ini terjadi, konsumen harus mengganti biaya reparasi sesuai dengan tingkat kerusakan.

Namun demikian, Yani merasa bisnis yang dikelolanya sangat prospektif sekaligus menyenangkan. Bisnis penyewaan perlengkapan bayi akan terus tumbuh seiring dengan bertambahnya kebutuhan konsumen. “Prospeknya sangat bagus. Meskipun banyak pemain baru, saya tetap yakin konsumen akan bertambah. Perbanyak koleksi dan terus jaga hubungan baik dengan konsumen.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper