Bisnis.com, JAKARTA - Timnas U-23 Indonesia bakal melawan Uzbekistan, salah satu negara yang jadi rumah miliarder dunia, dalam laga Piala Asia 2024.
Uzbekistan adalah negara yang terkurung daratan ganda di mana 51% penduduknya tinggal di pemukiman perkotaan. Lembah Fergana yang kaya akan pertanian, tempat perbatasan timur Uzbekistan berada, termasuk salah satu wilayah terpadat di Asia Tengah.
Namun, beberapa orang terkaya asal Uzbekistan tercatat mendulang kekayaannya bukan dari industri pertanian, tapi justri dari industri logam.
Berikut ini sederet taipan terkaya asal Uzbekistan, dengan yang terkaya, Alisher Usmanov, merupakan orang terkaya ke-143 di dunia:
1. Alisher Usmanov
Mengutip Forbes, Alisher Usmanov saat ini memiliki kekayaan US$13,6 miliar atau sekitar Rp221 triliun. Usmanov saat ini merupakan penduduk dan tinggal di Rusia, tetapi keluarga Usmanov berasal dari Uzbekistan.
Sebelum menjadi orang terkaya, dia harus menempuh jalan yang panjang dan sulit. Pada tahun delapan puluhan dia sempat terlibat dalam produksi kantong plastik, dan baru pada 2000 dia menjabat sebagai Direktur Jenderal OOO Gazprominvestholding dan membeli saham pekerja minyak dan gas.
Usmanov juga sempat mengepalai Gazprom Investholding, anak perusahaan konglomerat milik negara Gazprom, dari 2000 hingga 2014.
Baca Juga
Akuisisi Usmanov yang paling banyak dibicarakan adalah pembelian saham Apple. Dia juga merupakan salah satu investor awal di Facebook dan seorang raja logam
Di samping kekayaannya, Usmanov juga memiliki hubungan keluarga dengan Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev, yang kemudian pindah ke Tashkent pada 2022.
Kepemilikan terbesarnya adalah sahamnya di raksasa bijih besi dan baja Metalloinvest. Dia juga memiliki saham di Xiaomi dan perusahaan telekomunikasi, pertambangan, dan media lainnya.
Sebagai mantan pemain anggar, Usmanov adalah presiden Federasi Anggar Internasional hingga 2022.
2. Iskander Makhmudov
Iskander Makhmudov mengisi posisi selanjutnya, dengan kekayaan US$8,3 miliar atau sekitar Rp134,88 triliun.
Pria yang lahir di Bukhara itu berasal dari keluarga guru. Dia menempuh pendidikan di Universitas Negeri Tashkent. Tidak mengikuti wajib militer setelah lulus, dia justru pergi untuk mencari uang.
Sempat menjadi Kepala Insinyur di Kementerian Hubungan Ekonomi Luar Negeri Uni Soviet, dia menjabat sebagai penerjemah untuk sekelompok spesialis militer Uni Soviet di Libya selama dua tahun, dan kemudian menghabiskan dua tahun di departemen konstruksi, tempat dia bekerja di fasilitas militer Staf Umum Irak.
Sekembalinya dari luar negeri pada tahun 1988, dia menerima tawaran dari Uzbeksintorg untuk berbisnis. Periode ini ditandai dengan perkenalan dengan Mikhail Cherny, dengan siapa Makhmudov akan memiliki bisnis yang sama terkait perdagangan.
Ada pendapat bahwa pengusaha itu tidak bersih, dan bersama Chernoy dia melakukan penipuan dengan catatan nasihat tanpa jaminan.
Pada tahun sembilan puluhan, dia pindah ke Moskow dan mulai mengumpulkan modalnya, yang pada 2013, berjumlah hampir sembilan miliar dolar.
Saat ini dia merupakan pemilik produsen tembaga Perusahaan Metalurgi Pertambangan Ural (UMMC), yang memiliki saham pengendali di lebih dari 40 pabrik di 11 wilayah Rusia.
Pada 2022, kantor pers UMMC melaporkan bahwa Makhmudov tidak lagi menjadi penerima manfaat pengendali perusahaan dan meninggalkan dewan direksi.
Makhmudov juga merupakan pemegang saham non-pengendali di Transmashholding, pembuat lokomotif dan peralatan kereta api terbesar di Rusia.
Rekan bisnisnya Andrei Bokarev, yang memegang saham di beberapa perusahaan yang sama dengan Makhmudov, juga seorang miliarder.
3. Keluarga Karimov
Mendiang Mantan Presiden Uzbekistan, Islam Karimov, juga sempat menjadi orang terkaya dengan kekayaan US$1 miliar atau Rp16,25 triliun.
Islam Karimov adalah Presiden pertama dan satu-satunya Republik Uzbekistan di Asia Tengah yang memiliki kekayaan bersih US$1 miliar.
Dia lahir pada 30 Januari 1938 di Samarkand dari ibu asal Tajik dan ayah asal Uzbekistan. Dia menempuh pendidikan di sekolah negeri dan kemudian melanjutkan ke Central Asian Polytechnic College untuk mendapatkan gelar di bidang Teknik.
Dia juga menerima gelar Ekonomi dari Institut Ekonomi Nasional Tashkent dan kemudian menjadi salah satu anggota Akademi Ilmu Pengetahuan.
Antara 1961 dan 1966 dia sempat bekerja sebagai insinyur pesawat terbang dan kepala spesialis di kantor perencanaan negara. Dia kemudian ditunjuk menjadi wakil ketua pertama Badan Perencanaan Negara.
Pada tahun 1989 dia juga sempat menjadi Sekretaris Pertama Partai Komunis Uni Soviet. Islam kemudian menjadi Presiden Republik Sosialis Soviet Uzbekistan pada 1990 dan setahun kemudian mendeklarasikan republik dan negara merdeka.
Islam menikah dengan istrinya Tatyana Akbarova Karimova, seorang ekonom. Mereka memiliki dua putri, Gulnara Karimova dan Lola Karimova Tillyaeva, yang kini juga menjadi sederet orang terkaya asal Uzbekistan
Berdasarkan catatan Celebrity Net Worth, Gulnara memiliki kekayaan US$700 juta. Selain merupakan anak mantan presiden, dia juga merupakan salahs atu wanita paling berpengaruh di negaranya. Dia adalah seorang diplomat, profesor, dan juga pebisnis.