Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Tinggi, Bisnis Baju Batik Anak Kian Prospektif

Seiring dengan populernya batik di kalangan masyarakat, makin banyak pelaku usaha yang memanfaatkan kain tradisional ini sebagai bahan baku produk fesyen. Pasar produk fesyen batik hanya hanya menyasar kalangan dewasa ataupun remaja. Lebih dari itu, pelaku usaha di bisnis ini mulai membidik anak-anak sebagai konsumen utamanya.nn
Baju Batik untuk Anak-Anak dengan desain trendi/ Dok. Kenes Yogya
Baju Batik untuk Anak-Anak dengan desain trendi/ Dok. Kenes Yogya

Bisnis.com, JAKARTA - Seiring dengan populernya batik di kalangan masyarakat, makin banyak pelaku usaha yang memanfaatkan kain tradisional ini sebagai bahan baku produk fesyen. Pasar produk fesyen batik hanya hanya menyasar kalangan dewasa ataupun remaja. Lebih dari itu, pelaku usaha di bisnis ini mulai membidik anak-anak sebagai konsumen utamanya.

Asal jeli memilih motif dan warna, batik ternyata bisa terlihat anak terlihat makin cantik dan menarik. Pakaian buatan produsen lokal ini ternyata bisa bersaing dengan baju anak-anak buatan merk terkenal atau luar negeri.

Salah satu pelaku usaha yang memanfaatkan kain batik untuk baju anak-anak adalah Harlina Dyah Wijayanti, 38. Dia merintis bisnis pakaian anak yang diberi nama Kenes Yogya sejak November 2010. Dia yakin usaha baju untuk anak-anak tak akan sepi peminat. “Banyak orang tua yang ingin buah hati mereka tampil menawan. Makanya, mereka rela membeli berbagai jenis pakaian untuk sang anak,” katanya.

Kendati peluangnya cukup besar, jumlah pemain yang terjun ke bisnis ini pun cukup banyak. Saingannya mulai dari produsen lokal hingga merk-merk besar dari luar negeri. Untuk menarik perhatian pasar, Nina pun membuat desain baju anak yang tak biasa yaitu dengan menggunakan kain batik.

Menurut Nina, mulai berkembangnya motif dan varian batik membuat dia bisa mengkreasikan kain tradisional ini menjadi baju nan modis. “Saya pilih batik yang motifnya lucu dan warnanya cerah. Konsep ini cocok dengan dunia anak-anak yang dinamis. Saya sesuaikan desain dengan tren baju anak masa kini,” ujar perempuan asal Yogyakarta ini.

Pesatnya perkembangan batik juga dimanfaatkan oleh Mia Amaliya Wisnuwardhani, 33. Ibu dua anak yang tinggal di Bandung ini juga memproduksi pakaian anak yang terbuat dari kain batik. Mia memulai bisnis yang diberi nama Ayunan Indonesia sejak satu tahun lalu.

Alasan Mia terjun ke bisnis ini karena minimnya produk batik yang sesuai untuk anak-anak. “Baju batik anak-anak sebenarnya cukup banyak. Namun, tampilannya kurang menarik. Makanya, saya coba beli kain batik berwarna cerah dan menjahitnya untuk jadi baju anak saya,” kata Mia.

Keisengan tersebut ternyata berbuah manis. Baju batik buatan Mia ternyata disukai oleh rekan-rekannya. Alhasil, Mia pun kebanjiran pesanan dan terus memproduksi berbagai model baju anak. Bukan hanya itu, dia juga membuat aksesoris cantik yang pas dipadupadankan dengan baju buatannya.

Dengan tampilan yang unik dan menarik tersebut, Nina dan Mia selaku produsen ternyata menambah variasi baru pakaian anak. Hal ini berbuah manis karena banyak orang tua, khususnya para ibu, yang memilih produk batik untuk buah hati mereka.

Perkembangan bisnis ini dirasakan oleh Nina. Dia mengaku, dulu dia hanya bisa membuat 2—3 potong baju anak tiap hari. Kini, dia bisa menghasilkan 800 potong baju dan 300 aksesoris batik tiap bulan. Produk Kenes Yogya dibanderol mulai dari Rp115.000—Rp250.000.

Hal yang sama juga ditunjukkan oleh brand Ayunan Indonesia. Mia mengaku, kini dia bisa memproduksi 300 potong baju setiap bulan. Baju-baju dan aksesoris buatannya dijual mulai dari Rp75.000—Rp215.000.

Selain itu, bisnis fesyen anak ini juga menjanjikan untung lumayan besar. Para pemain menyebutkan, usaha pakaian anak-anak ini bisa mendatangkan untung mulai dari 40%—50%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper