Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Kitchen Set di Daerah Terbuka Lebar

Saat itu, tren penggunaan kitchen set di luar negeri sudah sangat populer, dan seperti kebanyakan tren lainnya, hal tersebut lambat laun akan masuk dalam negeri.
Bahan menggunakan multipleks (plus anti rayap) laminate HPL variasi stiker agar tidak monoton. Warna pilihan merah + putih.  /kitchenset-semarang.com
Bahan menggunakan multipleks (plus anti rayap) laminate HPL variasi stiker agar tidak monoton. Warna pilihan merah + putih. /kitchenset-semarang.com

Bisnis.com, JAKARTA - Banyak orang yang ingin menjadikan rumahnya sebagai istananya. Berbagai cara dilakukan supaya tercipta suasana nyaman di setiap sudut rumah. Hal yang paling banyak dilakukan adalah dengan menata interior, termasuk urusan dapur.

Salah satu pemain yang telah lama berkecimpung dalam bisnis interior rumah ini adalah Rizad Ghofar, pemilik CV Kembangdjati Furniture. Pria yang berdomisili di Semarang ini terjun ke bisnis pembuatan kitchen set sejak 2006.

Saat itu, dia melihat tren penggunaan kitchen set di luar negeri sudah sangat populer, dan seperti kebanyakan tren lainnya, hal tersebut lambat laun akan masuk dalam negeri.

“Cara mendeteksi  tren yang akan berkembang di Indonesia itu sangat mudah, tinggal lihat saja di mancanegara. Jika sudah booming, dalam beberapa tahun ke depan juga akan sampai ke Indonesia,” katanya.

Karena tak ingin melepaskan kesempatan itu, secara yakin dia mulai merintis bisnis ini dengan modal sekitar Rp100 juta. Dia semakin yakin bisnis tersebut akan berkembang pesat, apalagi belum banyak pesaing yang fokus dalam pembuatan home interior.

Sekarang, Kembangdjati Furniture bisa menerima pesanan dari 15 konsumen dalam sebulan, dengan rata-rata nilai poyek sebesar Rp12 juta untuk ukuran kitchen set 3 meter persegi.

Selain itu, dia pun memberikan pelayanan yang relatif cepat, yakni semua proses dari pengukuran hingga pemasangan kitchen set dapat selesai dalam waktu 11 hari. “Kami dibantu 16 orang tenaga produksi yang telah berpengalaman, sehingga mereka bisa membuat produk dengan waktu yang lebih cepat dan kualitas yang baik,” paparnya.

Selain membuat kitchen set, Rizad juga melayani pembuatan minibar sebagai pelengkap. Minibar biasanya diletakan di dekat dapur basah atau dapur kering, yang berfungsi sebagai meja saji untuk makanan dan minuman ringan.

Sementera itu, bahan yang digunakan untuk pembuatan kitchen set adalah kayu olahan multiplex bersertifikat. Berdasarkan pengalaman, material furnitur yang digunakan Rizad bisa bertahan lebih dari 12 tahun pemakaian.

Selain melayani pemesanan dari wilayah Semarang, Kembangdjati Furniture juga menerima pemesanan dari luar kota. Hanya saja, akan ada biaya tambahan untuk proses survei dan pengiriman barang. “Kami sudah melayani pesanan pembuatan kitchen set untuk beberapa kota di Jawa Tengah,” katanya.

Kembangdjati Furniture juga memberikan garansi hingga 1 bulan, jika konsumen merasa kurang puas atau menemukan kesalahan produksi setelah pemasangan.

Selama hampir 1 dekade terjun di bisnis ini, Rizad melihat kitchen set bukan merupakan produk musiman, sehingga jumlah pesanan cenderung stabil sepanjang tahun. Apalagi, masyarakat zaman sekarang dinilai lebih pandai mengatur anggaran dan keuangan. “Meskipun musim masuk sekolah, atau kondisi ekonomi dianggap lesu, tetapi pesanan selalu datang,” katanya.

Rizad melihat tren permintaan terhadap kitchen saat ini tak hanya untuk kalangan menengah ke atas seperti ketika dia memulai bisnis ini. Sekarang, produk tersebut sudah mulai dicari oleh masyarakat umum secara luas.

Dia yakin tren tersebut akan semakin meluas di masa depan seiring dengan pertumbuhan industri properti di dalam negeri, di mana setiap tahunnya selalu ada jutaan rumah baru yang dibangun.

Untuk itu, dia pun secara matang telah mempersiapkan strategi promosi dan pemasaran yang efektif, salah satunya melalui website kitchenset-semarang.com, serta memanfaatkan teknik search engine optimization (SEO).

Meskipun sudah ada sekitar 50 perusahaan yang menyediakan jasa furnitur di Kota Semarang, Rizad tetap yakin masih ada peluang bagi pemain baru yang ingin terjun ke bisnis ini.

Asalkan, pelaku usaha tersebut memiliki kemampuan dan pengetahuan terkait interior, serta mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen. “Masih banyak konsumen di luar kota besar yang membutuhkan jasa ini, tetapi penyedia jasanya masih sangat terbatas. Di situ peluang yang bisa digarap,” katanya. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper