Pendekatan Pribadi Agar Peserta Cinta Kopi
Khusus untuk perusahaan-perusahaan, pelatihannya per grup dengan minimal 5-8 orang. Ada kurikulum belajar yang disiapkan dengan durasi waktu training12 hari. Pengajaran dilakukan Borie dibantu 10 orang barista trainer dari Jakarta Coffee House.
Mereka tidak hanya diajari cara meracik kopi tetapi juga diberikan insight mendalam tentang kopi itu sendiri. Tujuannya agar mereka tidak hanya paham cara menyediakan kopi tetapi membuatnya menjiwai kopi.
“Intinya saya akan mengajari mereka sampai pintar, dari hulu ke hilir soal perkopian. Kalau di tempat lain biasanya langsung kursus, kalau di sini saya biasanya akan ajak mereka berpikir dan melakukan pendekatan personal sebelum kursus. Itu untuk menyentuh jiwa mereka agar mencintai kopi,” jelas suami Putri Hanifah itu.
Tarif yang dipatok untuk jasa training barista berbeda-beda, dengan variasi sekitar Rp6 juta – Rp7 juta per orang dalam satu grup. Selain jumlah murid, faktor lain yang mempengaruhi harga yakni lokasi kursus.
Jika dia dipanggil ke tempat klien biayanya akan lebih murah daripada kalau kursus digelar di Jakarta Coffee House karena variabel biaya listrik.
Selain layanan training per grup, Borie juga masih memberikan kursus bagi klien yang membeli mesin kopi. Tidak ada patokan tarif khusus yang dia kenakan tetapi lebih pada apresiasi sang klien.
Sebagai contoh, dia pernah dibayar sekitar Rp72 juta oleh klien, yakni Rp50 juta untuk membeli mesin dan sisanya untuk biaya training.
Di luar kursus berbayar, dia juga memberikan “pelatihan” gratis kepada para tamu yang datang ke kedai kopinya. Para tamu dibebaskan meracik minuman kopi sendiri, tentunya dengan pendampingan barista.
“Karena itu jangan heran kalau banyak tamu Jakarta Coffe House yang akhirnya bisa meracik capucino sendiri. Jangan heran juga kalau melihat tamu tetapi bisa masuk ke area bagian mesin,” katanya, tertawa.