Bisnis.com, JAKARTA - Di kota metropolitan ini, kebutuhan kalangan kelas atas untuk menghadirkan suasana fine dining di rumah semakin tinggi. Tidak perlu lagi repot-repot ke restoran elit atau hotel bintang lima untuk menghelat makan malam mewah di rumah.
Cukup memanggilchefkenamaan untuk memasak di rumah, dan siapapun dapat merasakan sensasi fine dining bak restoran berkelas. Bisnis chef on call atau private chef pun makin diminati tidak hanya oleh kaum sosialita, tapi oleh para juru masak profesional.
Salah satu yang menjadi langganan kaum jetset dan ekspatriat di Jakarta adalah Chef Elkana Malonda atau yang akrab dipanggil Chef Kaka. Sejak 2012, dia dan sahabatnya (alm.) Aldino Saputra mendirikan Emorock Chef yang menyediakan jasa private cooking bagi ekspatriat.
Sayangnya, pada 2013 Chef Aldino tertimpa kecelakaan, sehingga langkah duo Emorock Chef yang terkenal itu terpaksa terhenti sejenak. Namun, Chef Kaka berencana memulai kembali bisnis private chef-nya pada tahun depan.
Menurut chef dengan spesialisasi kuliner Prancis itu, jasa private chef sangat menjanjikan secara ekonomis. Bahkan, bisa dibilang penghasilan yang didapatkan seorang private chef lebih tinggi ketimbang bekerja di restoran atau hotel bintang lima. Berikut penuturannya:
Sebagai chef, selama ini aktif di mana saja?
Untuk sementara waktu saya memang belum menerima lagi panggilan private cooking, sejak rekan saya meninggal dunia pada Agustus 2013. Namun, tahun depan saya berencana untuk kembali menerima pesanan private cooking. Untuk sementara, saya punya bisnis sampingan berupa clothing company khusus membuat pakaian-pakaian bertema chef, yaitu Kaoskoki.
Apa alasan/latar belakang menjadiprivate chef?
Dulunya saya bekerja di sebuah restoran Prancis di daerah Senopati, Jakarta. Lalu ada kawan saya sesamachefyang menawarkan kepada saya untuk memasak di rumah orang bule di daerah Kemang, yang sedang membutuhkan koki pribadi.
Dari situ, lantas teman saya memanggil saya untuk menemani dia masak di rumah ekspatriat. Bayarannya kami bagi dua. Dari situ ternyata klien saya cocok, dan akhirnya berlanjut dari rekomendasi mulut ke mulut.
Selain dari mulut ke mulut, bagaimana Anda mendapatkan klien untuk private cooking?
Setelah berjalan setahun, saya mulai sepiorderkarena banyak dari ekspatriat itu yang pada akhirnya pindah tugas ke negara lain atau kembali ke negara asalnya. Maka, saya mencoba membuka situs khusus untuk mempromosikan jasa private chef ini.
Ternyata responsnya sangat positif. Baru ketahuan bahwa di Jakarta ini banyak orang yang membutuhkan jasaprivate chef. Tidak hanya untuk ekspatriat, tapi orang-orang Indonesia juga.
Banyak dari mereka yang mencarichefpribadi untuk dipanggil ke rumahnya dan membuat masakan khusus untuk keluarganya, atau untuk private party. Ternyata, lama-kelamaan saya mendapat penghasilan yang cukup besar dari bisnis ini. Bahkan, pada akhirnya saya memutuskan untuk berhenti bekerja di restoran Prancis tersebut dan lebih menekuni jasa private call ini.
Apa yang dibutuhkan untuk menarik klien dan memenangkan kompetisi bisnisprivate chef ini?
Menurut saya, semua tergantung pada kreativitaschef-nya; bagaimana kita mengkreasikan menu-menu yang ada. Jangan membuat makanan yang terlalu standar. Kalau makanan biasa saja, orang bisa bikin sendiri dan cari resepnya di Google.
Kalau saya berbeda. Saya suka menggunakan bahan-bahan lokal dan diolah dengan cara masak yang tidak biasa. Misalnya, bahan lokal tapi dimasaka laPrancis. Kebetulan basic profesi saya adalah chef untuk hidangan Prancis, tapi saya juga bisa masak apa saja.
Soal menu, biasanya siapa yang menentukan? Apakah chef atau klien?
Biasanya saya yang menawarkan. Mereka mau menggunakan bahan dasar apa; apakah sapi,pork, ayam,seafood, atau yang lainnya. Lalu saya beri pilihan dua set menu.
Namun, terkadang ada juga ekspatriat yang minta dibuatkan masakan tertentu. Tapi jarang, kebanyakan saya yang menentukan terlebih dahulu menunya, baru mereka pilih. Rata-rata klien saya suka dengan menu yang saya pilihkan.
Apa ada syarat tertentu untuk bisa menyewa chef pribadi?
Biasanya saya cek dulu, di rumahnya ada apa saja. Nanti menu yang saya tawarkan akan menyesuaikan dengan peralatan yang ada di rumah klien. Kalau tidak memungkinkan, misalnya dia tidak punya oven,yatidak saya tawarkan menu yang menggunakan oven.
Namun, karena kebanyakan yang menyewa jasa saya adalah ekspatriat, biasanya mereka semua sudah memiliki peralatan masak dan dining set yang bagus-bagus. Jadi, sayacumabawa peralatan pribadi saya saja.
Kalau untuk masalah bahan, itu tergantung klien. Ada yang memilih mencari sendiri. Jadi saya berikan daftar bahan dalam menunya, dan mereka tinggal membayar jasa memasaknya saja kepada saya.
Tapi kebanyakan yang menyewa jasa private chef tidak mau repot. Mereka berani bayar mahal, dan mau tahu beres. Mulai dari bahan sampai masakan jadi, semuanya juru masak yang mengatur.
Bagaimana Anda mengatur bisnisprivate chefdengan jadwal kerja di restoran?
Biasanya saya masak untuk klien pada waktu jam istirahat.Kankalau di restoran ada shift kerja. Biasanya klien menggunakan jasa private chef untuk makan malam, sehingga saya bisa bekerja untuk klien setelah shift siang di restoran selesai.
Kalau pekerjaan saya sedang full di restoran, biasanya saya baru datang ke rumah klien pada sore hari selesai memasak. Baru setelah itu saya kembali lagi ke restoran.
Apa ada kontrak khusus dengan klien?
Tidak ada sih. Saya dibayar per masak, tergantung event-nya.
Bagaimana Anda menentukan tarif untuk jasa private chef ini?
Saya biasa menyajikan untuk 3course; appetizer, main,dan dessert. Pertama kali saya buka, saya mematok harga Rp500.000 utuk jasa memasaknya saja. Lama-lama tarifnya naik, tergantung kliennya. Kalau dia minta masakan untuk 5-10 orang, tentunya akan lebih mahal.
Lalu, tergantung juga pada menunya. Semakin sulit menunya, akan semakin mahal tarifnya. Pada 2012 saja, ketika saya baru buka, tarifnya Rp300.000--Rp600.000 per orang untuk menu-menu spesial.
Kalau saya disewa memasak untuk acara spesial seperti Natalan, biasanya biayanya minimal Rp1 juta untuk jasa memasaknya saja. Namun itu, besaran harga pada 2013, sebelum saya rehat dari bisnis ini. Saya dengar saat ini harganya sudah semakin mahal.
Untuk sekadar private diner, biasanya biayanya Rp300.000--Rp500.000 /pax. Lalu, kalau bahan-bahan kita yang beli, maka akan dikenakan tarif tambahan lagi. Biasanya saya lebihkan karena menghitung biaya lain, seperti parkir dan sebagainya.