Bisnis.com, JAKARTA - Untuk meningkatkan pangsa pasar minuman, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) kian perkokoh strategi channel distribusi.
Presiden Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk Thomas Effendy mengungkapkan penguatan penyaluran produk terus dilakukan untuk mendekatkan dan memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat. Pihaknya akan gencar promosi dan memberikan harga terjangkau.
"Kami menyadari itu [bisnis minuman baru] bukan gampang. Strateginya perlu promosi, harga yang terjangkau dan channel distribusi," ungkapnya, Selasa (28/6/2016) malam.
Perusahaan milik Keluarga Jiaravon ini, kini telah merilis produk baru yakni minuman dan tengah mencari skema sederhana untuk jasa pengangkutan minuman tersebut. Di sisi lain, ungkap Thomas, kemasan yang unik pun menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mengkonsumsi minuman baru itu.
Tahun lalu, CPIN melalui anak usaha PT Singa Mas Indonesia mulai meluncurkan produk minuman white tea dengan label Fiesta. Label tersebut merupakan andalan perseroan dalam memasarkan produk makanan olahan dalam 10 tahun terakhir.
Tak tanggung-tanggung, setelah merilis white tea tanpa bahan pengawet, pihaknya pun meluncurkan produk minuman lain seperti air mineral bermerk Frozen, serta black tea dalam kemasan botol dan gelas. Thomas menuturkan kemasan gelas diproduksi untuk menyasar segmen yang menginginkan minuman dengan harga ekonomis.
Adapun provinsi yang menjadi target utama yakni Jawa Barat dan Jawa Timur. Menurutnya, bila skema pengangkutan minuman tersebut sudah ditangani penuh maka pihaknya akan melebarkan kota tujuan.
Berdasarkan laporan keuangan pada kuartal I/2016, CPIN membukukan total penjualan Rp9,24 triliun dengan kontribusi terbesar dari sektor pakan ternak 59%, ayam dan day old chicken (DOC) 28%, makanan olahan 9%, serta lain-lain 4%. Adapun pertumbuhan penjualan secara year on year pada Q1/2016 mencapai 22,7% dari posisi Rp7,53 triliun.
Dari penjualan itu, perusahaan milik keluarga asal Thailand yang telah melantai di bursa Indonesia berhasil membukukan laba tahun berjalan senilai Rp764,78 miliar pada kuartal I/2016 atau tumbuh 77,33% dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp431,27 miliar.
Presiden Komisaris CPIN Hadi Gunawan Tjoe optimis bisnis perusahaan akan semakin membaik, seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat. Tahun ini, CPIN yang memiliki 49 anak perusahaan mematok target pertumbuhan penjualan hingga 15% dan raihan laba bersih antara 17% dan 18%.