Bisnis.com, MATARAM -- Memiliki minat seni sedari kecil membuat Meriza Rachelin ingin menjadi seorang pelukis. Sayang, menurutnya profesi tersebut masih kurang berprospek di Indonesia. Meriza lantas masuk ke jurusan desain komunikasi visual guna menyalurkan minatnya terhadap seni.
"Saya suka fashion sejak masih kecil, tapi saya memutuskan tidak mengambil kuliah fashion design karena tidak suka dengan image dan tuntutan dunia fashion yang glamour," papar Meriza kepada Bisnis.
Nyatanya, minat dan dorongan untuk berkecimpung di dunia fashion terus bergelora hingga Meriza selesai menjalani masa kuliahnya. Diputuskan, selepas kuliah pemilik brand Merachel fashion ini melanjutkan sekolah fashion dan fokus terjun ke industri ini secara profesional sejak 2012.
Menyadari potensi yang cukup besar dalam bisnis fashion, Meriza lantas tertarik untuk mengembangkan bisnisnya dengan membuka kursus privat fashion pada 2014. Baginya, ilmu yang dimiliki seseorang akan lebih terasa manfaatnya jika dibagikan dengan orang-orang yang tepat.
Peluang bisnis kursus fashion di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya menurutnya sangat terbuka lebar. Pasalnya, masyarakat di kota tersebut sudah menjadikan fashion sebagai bagian dari gaya hidup.
"Untuk kota lebih kecil seperti Malang ini, masih dibutuhkan banyak edukasi agar masyarakat paham apa dan untuk apa itu fashion," ujarnya.
Merachel Fashion Course menawarkan program belajar berupa paket yang disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan calon siswa, mulai dari kelas dasar hingga advance. Rata-rata tiga hingga empat murid baru datang untuk belajar lebih lanjut tentang fashion setiap bulannya.
"Kami juga memiliki program untuk anak-anak dan remaja. Program yang paling banyak diminati adalah program basic seperti fashion illustration, pattern making and sewing, serta basic fashion," ujar Meriza.
Tidak perlu khawatir bagi mereka yang belum memiliki keahlian menggambar atau mendesain. Calon siswa bisa mengikuti kelas basic yang akan didamping oleh instruktur berpengalaman dalam bidangnya.
Dicontohkan Meriza, untuk kelas basic sewing atau program menjahit dasar yang berisi materi tentang cara menggunakan mesin jahit, pola dasar, dan proses menangani masalah fitting dan counturing di level 1 bisa diikuti siswa dengan biaya sebesar Rp800 ribu dengan tiga kali pertemuan bersama instruktur. Namum, bila ingin memiliki pengalaman belajar yang lebih lengkap, Merachel Fashion Course juga telah menyiapkan paket lengkap menjahit dengan biaya Rp2,95 juta untuk 11 kali pertemuan.
Untuk level yang lebih profesional, Meriza melalui Merachel Fashion Course menyediakan paket menjahit lanjutan dengan 25 pertemuan yang bisa diikuti siswa. Biaya yang dipatok sebesar Rp12,5 juta yang sudah termasuk biaya bahan untuk produksi siswa.
Melakoni bisnis ini bukan tanpa tantangan. Diakui Meriza, tantangan yang dihadapi banyak berasal dari faktor ekternal seperti edukasi dan penerimaan masyarakat terhadap dunia fashion.
"Banyak orang tidak paham dan belum menerima bila fashion itu sebenarnya diperlukan oleh semua orang, bukan hanya profesi fashion designer. Karena semua orang pasti pakai baju dan butuh paham cara penggunaannya untuk momen-momen tertentu," paparnya.
Untuk bisa mengembangkan bisnisnya, saat ini Meriza tengah melakukan proses rebranding Merachel. Selain itu, akan ada program baru yang akan diluncurkan untuk memperluas pasar dan jaringan. Sejauh ini, respon terbesar dalam menjalankan bisnis kursus fashion ini datang dari sosial media. Untuk itu, Meriza akan mengupayakan untuk bisa sedekat mungkin dengan calon siswanya melalui sosial media khususnya Instagram @merachelfashioncourse.