Bisnis.com, MATARAM -- Badan Ekonomi Kreatif menyebut seni kriya merupakan salah satu sub sektor yang menjadi ciri khas Bangsa Indonesia dan sangat dekat dengan industri pariwisata. Bahkan Bekraf menjadikan kriya sebagai salah satu sub sektor unggulan.
Indonesia memiliki banyak pelaku seni kriya yang kreatif dan piawai dalam berbisnis. Bisnis kriyanya pun beragam. Banyak dari mereka berhasil memasarkan produknya sampai ke pasar luar negeri. Termasuk kerajinan ketak asal Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Kerajinan ketak Lombok adalah salah satu kerajinan tangan yang dibuat dari bahan dasar tanaman yang disebut Ketak. Tanaman ini merupakan keluarga paku–pakuan yang biasanya menjalar pada tanaman induk.
Pada awalnya masyarakat mengayam ketak untuk keperluan rumah tangga sehari–hari. Namun, dengan bimbingan design dari pemerintah, para pengrajin ini mampu menghasilkan berbagai macam produk dengan design dan corak yang berbeda–beda sehingga memberikan nilai tambah bagi produk ini.
Ketak dapat dianyam kemudian dibentuk menjadi berbagai macam kerajinan tangan seperti nampan, tempat tisu, tempat buah, dan yang paling banyak diminati saat ini adalah tas.
Kerajinan anyaman ketak di Lombok terdapat di tiga kabupaten yaitu kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur, dengan 64 sentra. Meningkatnya minat masyarakat dan juga potensi pasar ekspor yang potensial terhadap produk kerajinan ini, dinilai bisa menjadi salah satu sumber ekonomi penunjang pariwisata di wilayah Nusa Tenggara Barat.