Bisnis.com, JAKARTA–Nissan Indonesia memberikan sumbangan perusahaan untuk korban bencana alam yang menimpa masyarakat Sulawesi Tengah dan daerah terdampak lainnya. Donasi sebesar Rp 1 miliar tersebut diberikan melalui Kementerian Perindustrian untuk mendukung rencana pemerintah menyediakan unit kendaraan sarana penjernih air ke daerah yang terkena bencana.
“Simpati dan perhatian kami terhadap para korban dan mereka yang berhasil selamat dari dampak gempa bumi dan tsunami, termasuk rekan-rekan kami sendiri dari dealer Nissan-Datsun Palu. Belasungkawa kami yang terdalam kepada keluarga, dan mereka yang terkena bencana alam ini, kami akan memberikan dukungan penuh kepada mereka,” kata Alan Caugant, Vice President PT Nissan Motor Indonesia, dalam keterangan pers, Rabu (14/11/2018)
Prioritas Nissan adalah memastikan kesejahteraan karyawan kami dan keluarga mereka serta mendukung komunitas mereka. Nissan fokus untuk mendukung rencana Kementerian Perindustrian untuk memasok penjernih air, AMMDes Penjernih Air, mendukung kebutuhan air pascabencana 15 liter per orang / hari.
“Kami mendukung rencana pemerintah untuk memberikan akses untuk air bersih dan air minum, karena air adalah kebutuhan mendesak bagi manusia, dan kami merasa bahwa program ini tidak hanya menjawab dukungan langsung, tetapi juga berkelanjutan, karena masyarakat dapat memanfaatkannya dalam jangka panjang,” jelas Alan.
Kementerian Perindustrian akan memasok 4 unit kendaraan sarana penjernih air ke Palu, Donggala, Sigi dan Sulawesi secara luas serta wilayah lain yang telah terkena dampak bencana alam.
“Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian mengucapkan terima kasih atas partisipasi Nissan, sebagai tanggung jawab sosial perusahaan dan tanggung jawab kemanusiaan dari Nissan untuk Indonesia,” kata Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Republik Indonesia.
Baca Juga
Nissan telah melakukan donasi pertama perusahaan pada awal Oktober melalui mitra dealernya, Indomobil Group (IMG) yang fokus pada membantu karyawan dari dealer di Palu dan keluarga mereka, ada dua korban yang meninggal (1 manajer cabang dan 1 staf) dan sejumlah karyawan yang turut terkena dampak bencana.