Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Mengembangkan Bisnis Rumahan di Tengah Pandemi

Pandemi virus corona (Covid-19) membuat masyarakat lebih menyukai belanja online daripada ke pasar, sehingga bisnis rumahan menjadi peluang baru.
Selama pandemi, bisnis rumahan dan makanan sehat menjadi peluang baru./ilustrasi
Selama pandemi, bisnis rumahan dan makanan sehat menjadi peluang baru./ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Dampak ekonomi yang merupakan rippling effect dari situasi pandemi saat ini, mengharuskan masyarakat untuk jeli memanfaatkan peluang yang ada untuk membantu mereka tetap bertahan, salah satunya dengan memulai bisnis dari rumah sesuai dengan keahlian atau ketertarikan masing-masing.

Hal ini sejalan dengan adanya peningkatan penjual yang bergabung di platform Shopee pada masa pandemi ini. Terlihat dari jumlah penjual di platform Shopee meningkat 60 persen dari tahun ke tahun. Penjualan secara daring tentu memperkuat kontribusi positif bisnis rumahan terhadap perputaran roda perekonomian secara keseluruhan.

Daniel Minardi, Head of Brands Management and Digital Products, Shopee Indonesia mengatakan, bahwa setelah hampir setahun, belanja online telah menjadi pusat kehidupan masyarakat banyak. Dengan demikian, kontribusi positif secara ekonomi pun perlu dipastikan agar dapat berjalan berdampingan dengan keberlanjutan ekosistem bisnis secara jangka panjang.

Untuk perkembangan para pelaku UMKM Indonesia, Shopee aktif mengadakan Bincang Shopee. 12.12 Birthday Sale: Di Balik Dapur Bisnis Rumahan, Lizzie Parra selaku Founder & CMO dari BLP Beauty dan Oshin Hernis selaku Head of Communications Sayurbox membagikan beberapa kiat yang dapat diadaptasikan oleh para pelaku bisnis rumahan dalam mengembangkan bisnisnya di tengah pandemi.

1. Perdalam ide bisnis dan lakukan riset pasar.

Pandemi menyebabkan perubahan aktivitas dan kebutuhan masyarakat. Cari produk apa yang banyak dibutuhkan masyarakat saat ini. Pastikan agar ide bisnis yang dimiliki dapat menjawab kebutuhan pasar yang ingin dituju dengan tepat dan sesuai.

2. Mulai bisnis dari ketertarikan diri sendiri.

Selain dari mencari insight akan ketertarikan dan kebutuhan masyarakat secara umum, akan lebih memudahkan apabila bisnis rumahan dimulai dari hobi ataupun ketertarikan calon pelaku bisnis. Jangan khawatir apabila hobi atau ketertarikan yang dipunyai memiliki pangsa pasar yang kecil, karena lebih baik memulai dengan fokus pangsa pasar kecil agar bisnisnya dapat berkembang dengan lebih terarah.

3. Tentukan target konsumen dan maksimalkan channel online.

Tentukan secara spesifik target konsumen bisnis. Ingat, tidak semua orang dapat menjadi target dari produk atau jasa. Kemudian, karena semua orang sebagian besar melakukan kegiatan berbelanja mereka secara online, online presence jadi sangat penting dalam membangun bisnis.

Online platform seperti Shopee dapat diandalkan untuk memulai bisnis, di mana para pebisnis dapat menggunakan fitur-fitur Shopee dan mengikuti kampanye dan promo yang sedang berlangsung.

4. Pilih logo dan packaging produk yang merepresentasikan bisnis.

Logo dan packaging merupakan cara kamu untuk membedakan bisnis yang kamu miliki dengan bisnis-bisnis lainnya. Secara tidak langsung branding mampu memberikan banyak manfaat, termasuk dalam mempengaruhi psikologi calon konsumen melalui tulisan, label, keterangan lain yang menjelaskan isi, kegunaan dan informasi lain yang perlu disampaikan kepada konsumen.

5. Packaging yang ramah lingkungan tidak selalu mahal.

Bekal pengetahuan yang cukup tentang cara produksi dan pengemasan yang baik akan menghasilkan produk yang aman, bermutu dan berkualitas, serta memenuhi standar untuk dipasarkan. Meski demikian, memilih kemasan yang ramah lingkungan tidak harus mengorbankan desain.  

Desain yang kreatif dan bijaksana justru akan dapat meringankan beban produk, mengurangi sampah lingkungan serta mengurangi biaya pengiriman. Bahkan, mitos tentang biaya packaging ramah lingkungan yang lebih mahal pun hanya mitos. Para pelaku bisnis dapat mencari berbagai produk kemasan ramah lingkungan seperti paper bag, paper box (kardus), telo bag (pengganti plastik sekali pakai yang berbahan dasar singkong), dan lainnya di Shopee.

Lizzie Parra, Founder & CMO BLP Beauty berharap agar pengetahuan yang dibagikan kepada orang-orang bisa berguna, terlebih dalam segi pemilihan packaging sebagai bagian yang krusial untuk produk yang kita pasarkan.

“Untuk menciptakan dampak yang lebih baik, pastinya dibutuhkan perubahan yang dimulai secara perlahan. Semoga kita bisa saling menginspirasi satu sama lain untuk tetap bergerak, bertahan, dan menghadirkan dampak yang positif secara berkelanjutan,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dewi Andriani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler