Bisnis.com, JAKARTA -- Sulit untuk merekrut pewaralaba muda berbakat karena orang yang berusia di bawah 40 tahun umumnya tidak memiliki banyak pengalaman manajemen.
Tetapi pada saat yang sama, sejumah konsultan waralaba setuju bahwa pewaralaba yang lebih muda memiliki banyak hal untuk ditawarkan. Salah satunya, mereka memiliki karier panjang di depan mata.
Waktu itulah yang dapat mereka gunakan untuk mengembangkan waralaba. Plus, mereka memiliki sudut pandang yang selaras dengan pelanggan kekinian dan suka belanja, demografi yang ingin ditarik oleh sebagian besar sistem waralaba. Namun, bukan berarti setiap pewaralaba haruslah Steve Jobs yang sukses sejak berusia 21 tahun.
Menurut Rick Grossmann, konsultan waralaba, sejujurnya Jobs juga tidak luput dari risiko menjadi franchisee yang buruk., seperti dikutip melalui Entrepreneur, Rabu (3/2/2021):
Hanya saja, kegagalan total untuk menemukan dan membina para pemimpin muda dapat merepresentasikan kerentanan serius bagi industri ini.
Dengan sistem waralaba yang lama, seluruh perusahaan akan memasuki masa pensiun dalam 10 tahun ke depan. Dalam skenario terburuk, eksodus pewaralaba akan datang kapan saja dan menjadi akhir dari bisnis.
Grossmann mengatakan bahwa perusahaan yang berhasil memikat dan mempekerjakan pewaralaba muda akan lebih unggul dibandingkan dengan yang tidak. Keunggulan itu memang tidak akan langsung muncul tapi terjadi secara bertahap di tahun-tahun mendatang.
"Untuk melakukan itu, Anda memerlukan lebih dari sekadar wi-fi di lobi. Saya sarankan untuk meningkatkan keseluruhan proposisi nilai Anda dalam empat cara spesifik," kata Grossmann, seperti dikutip melalui Entrepreneur.
1. Dukung nilai atau kampanye sosial
Bisnis yang sehat pasti menghasilkan uang. Namun, banyak pemilik waralaba gagal untuk mendefinisikan misi di luar mencari keuntungan. Saat mengevaluasi opsi karier, profesional milenial dan Gen Z lebih cenderung mempertimbangkan faktor-faktor seperti dampak sosial dan nilai-nilai perusahaan dibandingkan generasi orang tua mereka.
2. Tingkatkan teknologi perusahaan
Tumbuh dengan layar sentuh dan asisten suara, wirausahawan muda lebih cenderung memiliki intuisi yang kuat tentang kecerdasan buatan dan layanan seluler.
Pengusaha muda dapat membantu Anda ke masa depan yang didorong oleh teknologi, tetapi mereka juga mengharapkan sejumlah teknologi ada sebelum mereka masuk. Ambil contoh, selama Covid-19, kepemimpinan yang paham teknologi membuat banyak bisnis tetap hidup.
3. Perkenalkan fleksibilitas
Buku aturan waralaba telah ada selama bertahun-tahun, dan wirausahawan berusia 20-an dan 30-an sering kali tersungkur pada struktur yang terlalu kaku. Dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang lebih tua, mereka melihat bisnis sebagai wahana kreativitas dan pertumbuhan pribadi. Perusahaan perlu mengakomodir individualitas dengan beberapa pelonggaran aturan.
4. Ciptakan budaya kolaboratif
Orang memiliki bisnis tidak hanya untuk menghasilkan uang tetapi untuk kebanggaan akan kepemilikan, pengaruh dalam komunitas mereka, dan kesempatan untuk menjadi pemimpin. Hal itu berlaku untuk semua orang, tetapi terutama untuk pemilik bisnis muda. Untuk itu, sistem waralaba yang ramah milenial perlu memperjelas bahwa setiap penerima waralaba memiliki suara.
Jika Anda ingin merekrut pewaralaba muda, berinvestasilah dalam inisiatif pertumbuhan dan penghargaan. Bangun budaya di mana kesuksesan jatuh ke tangan yang paling berbakat dan bersemangat, tanpa memandang usia.