Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat harus berpisah dengan salah satu dari sedikit eksekutif kulit hitam yang memimpin perusahaan besar di Amerika dan merupakan korporasi Fortune 500.
Dilansir melalui BBC, Merck & Co mengumumkan bahwa CEO-nya, Kenneth Frazier, akan pensiun pada akhir Juni 2021. Perusahaan mengatakan dia akan digantikan oleh kepala keuangan saat ini Robert Davis, yang bergabung dengan perusahaan sejak tahun 2014.
Frazier, seorang cucu petani, dikenal sebagai pemimpin komunitas bisnis AS khususnya terkait masalah rasial.
Pada 2017, dia adalah pemimpin bisnis pertama yang meninggalkan dewan manufaktur yang dipimpin mantan Presiden AS Donald Trump, setelah Trump gagal mengecam unjuk rasa nasionalis kulit putih di Charlottesville, Virginia.
Tahun lalu, dia juga angkat bicara pasca kematian George Floyd dalam tahanan polisi.
"Apa yang dilihat komunitas Afrika-Amerika dalam rekaman video itu adalah bahwa pria Afrika-Amerika ini, yang bisa jadi saya atau pria Afrika Amerika lainnya, diperlakukan kurang dari manusia," katanya seperti dikutip Sabtu (6/2/2021).
Baca Juga
Frazier adalah satu dari hanya empat eksekutif kulit hitam yang memimpin perusahaan Fortune 500 di AS.
Pria berusia 66 tahun, yang belajar sebagai pengacara di Harvard, bergabung dengan raksasa farmasi Merck pada 1992 dan mengambil alih jabatan CEO pada 2011.
Selama masa jabatannya, dia telah menangani berbagai masalah seperti klaim pemerintah terhadap perusahaan tentang obat penghilang rasa sakit arthritis Vioxx dan akuisisi perusahaan lain yang memiliki Keytruda, terapi kanker yang sekarang menjadi salah satu produk terlaris Merck.
Dia akan menjabat sebagai ketua eksekutif dewan perusahaan selama masa transisi, kata perusahaan itu.
Frazier awalnya akan pensiun pada 2019, tetapi dia tetap tinggal setelah Merck mengubah kebijakan yang mewajibkan usia pensiun pada usia 65 tahun.
"Posisinya tidak akan mudah untuk digantikan dalam banyak hal, baik secara internal perusahaan maupun terhadap kontribusinya kepada masyarakat," ujar Davis.