Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 selama setahun terakhir mendorong kebutuhan masyarakat akan perlindungan finansial, terutama untuk jangka panjang. Salah satu alternatif investasi yang mulai banyak dimanfaatkan adalah unitlink karena bisa digunakan untuk investasi sekaligus memberikan perlindungan asuransi.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Oktober (ytd) 2020, pangsa pasar unitlink masih menunjukkan pertumbuhan sepanjang 2020. Bahkan dari data yang sama, tercatat pangsa pasar unitlink mencapai 64 persen hingga Oktober (ytd) 2020 dan pangsa pasar tersebut meningkat dari tahun 2019 sebesar 55 persen.
Seiring dengan perkembangan tersebut, terdapat pula peningkatan atensi masyarakat akan produk asuransi di tengah situasi pandemi.
Hal ini terungkap dalam hasil survei Manulife Asia Care yang dilakukan terhadap 519 responden asal Indonesia. Berdasarkan hasil riset yang dirilis pada Februari, hampir tiga perempat (72 persen) responden ingin membeli polis baru dalam enam bulan ke depan—sedikit lebih tinggi dari rata-rata kawasan (71 persen).
Selain itu, sebanyak 88 persen responden Indonesia menyatakan bahwa sejak Covid-19 perencanaan masa pensiun kini dianggap semakin penting.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Bank DBS Indonesia dan Manulife Indonesia berinovasi menawarkan tiga pilihan investasi baru bagi para nasabah guna memaksimalkan perencanaan keuangan mereka.
Baca Juga
Tiga alternatif dana investasi tersebut merupakan produk asuransi unitlink MiTreasure Ultimate Protection (Mitup), MiTreasure Optimax Protection (Mitop), dan MiWealth Protection (MWP), yaitu Manulife Dana Pendapatan Tetap Jangka Pendek Dolar (MDPTJPD), Manulife Dana Ekuitas China Dolar (MDECD), dan Manulife Dana Ekuitas Teknologi Global Dolar (MDETGD).
Alternatif investasi baru tersebut menempatkan dana investasi pada instrumen pendapatan tetap dan saham.
Paulus Sutisna, Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia, mengatakan pihaknya berupaya untuk memenuhi kebutuhan nasabah sesuai dengan portfolio investasi mereka.
“Nasabah memiliki kesempatan untuk merencanakan serta melakukan diversifikasi aset investasinya melalui ketiga pilihan dana investasi baru yang telah tersedia pada produk asuransi mitra kami, Manulife Indonesia,” ujarnya, dalam keterangan pers, Jumat (9/4/2021).
Ryan Charland, Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia, menjelaskan Manulife Dana Pendapatan Tetap Jangka Pendek Dolar (MDPTJPD) menempatkan dana investasinya pada obligasi pemerintah Indonesia dengan tenor pendek dan memiliki strategi pengelolaan yang mengedepankan stabilitas serta menjaga tingkat volatilitas.
Manulife Dana Ekuitas Teknologi Global Dolar (MDETGD) dan Manulife Dana Ekuitas China Dolar (MDECD) mengalokasikan dana investasinya pada instrumen saham. MDETGD menawarkan potensi pertumbuhan dari saham-saham di sektor teknologi yang berkembang pesat dengan semakin luasnya pemanfaatan dan penerapan teknologi masa depan, seperti 5G, electric vehicle, artificial intelligence, cloud computing, dan internet of things.
Manulife Dana Ekuitas China Dolar (MDECD) memberikan peluang bagi para nasabah untuk menikmati peluang dari laju transformasi ekonomi China, dengan berinvestasi di pasar modal China, di tengah new economy China yang berpotensi diuntungkan dari tren digitalisasi, urbanisasi, peningkatan konsumsi, automasi, dan layanan kesehatan.