Bisnis.com, JAKARTA - Jeffrey Preston Bezos atau Jeff Bezos masih memuncaki orang terkaya di dunia versi Forbes setelah empat tahun berturut-turut.
Dikutip dari laman Forbes, pendiri, chairman, CEO sekaligus pemilik saham mayoritas perusahaan teknologi raksasa Amazon.com Jeff Bezos memiliki kekayaan mencapai US$196.7 miliar atau setara lebih dari Rp 2.500 triliun per 16, April 2021.
Fantastisnya lagi, Jeff Bezos bahkan mendapat peringkat teratas sebagai orang terkaya di dunia versi Fobes selama empat tahun berturut-turut. Kekayaan Jeff Bezos tercatat mengalami peningkatan hingga 64 miliar dolar AS selama rentang 2021, pelonjakan tersebut merupakan hasil naiknya harga saham Amazon.
Jeffrey Preston Bezos lahir pada 12 Januari 1964 di Albuquerque, New Mexico, Amerika Serikat. Pria 57 tahun ini mendirikan perusahaan Amazon pada tahun 1994, perusahaan inilah yang kelak membawanya meraih tampuk sebagai orang terkaya di dunia 2018-2021.
Sebelum mendirikan Amazon.com, Setelah menyelesaikan kuliah di Universitas Princeton di bidang ilmu komputer dan teknik listrik, Bezos bekerja di Wall Street yang berkaitan dengan komputer, dari situlah kemampuan program komputernya terus diasah.
Bahkan, dia membangun jaringan komputer di sebuah gedung yang dijadikan pusat perdagangan internasional oleh perusahaan Fitel. Selain itu, Bezos juga pernah menjadi anggota Phi Beta Kappa, menduduki jabatan sebagai analis keuangan untuk D. E. Shaw & Co.
Baca Juga
Kemudian Bezos meninggalkan pekerjaannya di D.E. Shaw dan mendirikan Amazon di garasi rumahnya pada tanggal 5 Juli 1994, setelah menulis rencana bisnisnya dalam perjalanan lintas negara dari New York City ke Seattle.
Bezos mulanya memberi nama perusahaan barunya Cadabra tetapi kemudian berganti nama menjadi Amazon seperti Sungai Amazon di Amerika Selatan. Alasan lain, karena nama Amazon diawali dengan huruf A, yang ada di awal alfabet untuk mempermudah orang-orang mengingatnya.
Pada 1998, Bezos melakukan diversifikasi ke penjualan musik dan video online, dan pada akhir tahun ia telah memperluas produk perusahaan untuk memasukkan berbagai barang konsumen lainnya. Pada tahun 2002, Bezos memimpin Amazon untuk meluncurkan Amazon Web Services, yang mengumpulkan data dari saluran cuaca dan lalu lintas situs web.
Pada akhir 2002, pengeluaran cepat dari Amazon menyebabkan kesulitan keuangan ketika pendapatan mandek. Setelah perusahaan hampir bangkrut, dia menutup pusat distribusi dan memberhentikan 14 persen tenaga kerja Amazon. Pada tahun 2003, Amazon rebound dari ketidakstabilan keuangan dan menghasilkan laba sebesar US$400 juta
Pada 27 Juli 2017, Bezos sesaat menjadi orang terkaya di dunia atas pendiri Microsoft Bill Gates ketika kekayaan bersihnya diperkirakan meningkat menjadi lebih dari US$90 miliar.
Kekayaannya melampaui US$100 miliar untuk pertama kalinya pada 24 November 2017, dan ia secara resmi ditetapkan sebagai orang terkaya di dunia oleh Forbes pada 6 Maret 2018, dengan kekayaan bersih US$112 miliar. Kemudian tahun 2019 Bezos kembali menduduki posisi sebagai orang terkaya di dunia dengan nilai kekayaan US$131 miliar, di tahun berikutnya.
Pada 2020, kekayaan Bezos mengalami penurunan menjadi US$113 miliar, meski begitu kedudukan sebagai orang terkaya di dunia tetap ditorehkan kepadanya.
Di tahun 2021 ini, meski pandemi Covid-19 menyerang perekonomian dunia, kekayaan Bezos malah meroket menjadi US$196.7 miliar. Kekayaan Bezos tersebut menyebabkannya ajek menjadi orang terkaya di dunia selama empat tahun berturut-turut.
Pada Februari 2021, Jeff Bezos orang terkaya di dunia itu mengumumkan bahwa pada kuartal ketiga 2021 dia akan mundur dari perannya sebagai CEO Amazon, untuk menjadi Ketua Eksekutif Dewan Amazon. Dia akan digantikan sebagai CEO oleh Andy Jassy.