Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tampah Bambu Dijual Rp4 Juta, Kok Bisa?

Apabila mengacu dari situs dagang elektronik di Indonesia, satu buah tampah bambu dihargai hanya sekitar Rp22.000. Jika kita membeli langsung di pasar harganya mungkin akan lebih murah.
Ilustrasi tampah. /Tokopedia
Ilustrasi tampah. /Tokopedia

Bisnis.com, JAKARTA — Tampah ternyata memiliki nilai jual yang cukup tinggi di Amerika Serikat. Harganya bahkan dibandrol US$299 atau Rp4,2 juta.

Hal ini diungkap fotografer senior Arbain Rambey dalam akun Twitter pribadinya, @arbainrambey.  "Anjir.... di kita sendiri gak dihargai semahal dan setinggi inii..," tulisnya menyertakan gambar tampah dalam situs Pottery Barn, dikutip Bisnis (15/4/2021).

Pottery Barn adalah jaringan toko perabot rumah tangga kelas atas dan perusahaan dagang elektronik asal Amerika. Selain di Amerika Serikat, mereka memiliki toko ritel di Kanada, Meksiko, dan Australia.

Dalam postingan yang diunggap Airbain, terlihat tampah yang terbuat dari anyaman bambu, seperti yang dijual di pasar atau toko perabot rumah tangga di Indonesia.

Tak ada yang berbeda dari segi fisik, hanya saja tampah di dalam postingan tersebut dijadikan sebagai pajangan di dinding, seperti keterangan produk dalam situs tersebut.

Mengutip Budaya Indonesia.org, di Indonesia tampah berfungsi untuk menampih beras yaitu membersihkan beras dari kotoran-kotoran sebelum dicuci dan dimasak dengan cara diayak secara manual menggunakan tangan, kemudian kotoran akan otomatis tersisih.

Tampah juga berguna untuk menaruh jajanan kue yang biasa disebut kue tampah, sebagai tempat alas untuk tumpeng, hingga alat untuk menjemur kerupuk kerak atau gendar, dan masih banyak lagi fungsinya.  

Perbedaan lainnya juga terdapat pada harga yang dibandrol US$299. Sementara itu jika dilihat dari situs dagang elektronik di Indonesia, satu buah tampah bambu dihargai hanya sekitar Rp22.000. Bahkan jika kita membeli langsung di pasar harganya mungkin lebih rendah daripada itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Desyinta Nuraini
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper