Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 Daftar Teratas Forbes “The World’s Most Powerful Women” 2021

Motivasi tersebut bukanlah hanya dengan memiliki uang atau posisi seperti kekuasaan, namun juga melakukan sesuatu dengan kekayaan, suara atau platform publik mereka.
MacKenzie mendonasikan sebagian kekayaannya untuk pandemi virus corona./istimewa
MacKenzie mendonasikan sebagian kekayaannya untuk pandemi virus corona./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Forbes baru-baru ini meluncurkan daftar The World’s 100 Most Powerful Women 2021 yang merepresentasikan setiap motivasi dari setiap pihak.

Motivasi tersebut bukanlah hanya dengan memiliki uang atau posisi seperti kekuasaan, namun juga melakukan sesuatu dengan kekayaan, suara atau platform publik mereka.

Daftar ini terdiri dari 30 negara dan wilayah yang bekerja di berbagai bidang, seperti keuangan, teknologi, politik, filantropi, hiburan, dan lainnya. Mereka semua disatukan oleh rasa kewajiban.

Untuk daftar lebih lengkapnya, berikut 10 urutan teratas dalam daftar wanita paling berpengaruh di dunia menurut Forbes.

1. MacKenzie Scott (Philanthropist)

MacKenzie Scott adalah seorang dermawan, penulis, dan mantan istri pendiri Amazon Jeff Bezos. Mereka bercerai pada pertengahan 2019 dan dia menerima 25 persen saham Amazon miliknya.

Setelah mengumumkan persyaratan perceraian di Twitter, dirinya menandatangani Giving Pledge yakni berjanji untuk memberikan setidaknya setengah dari kekayaannya selama hidupnya.

Pada tahun 2020, dirinya mengumumkan hadiah lebih dari US$5,8 miliar kepada sekitar 500 organisasi nirlaba dan pada Juni 2021 dirinya mengatakan memberikan US$2,74 miliar lagi untuk 286 grup.

2. Kamala Harris

Pada 20 Januari 2021, Harris menjadi wanita pertama, orang kulit hitam pertama, dan orang Asia Selatan-Amerika pertama yang menjadi wakil presiden Amerika Serikat. Harris juga merupakan lulusan pertama dari Howard University yang memegang jabatan sebagai wakil presiden.

Sebelumnya, pada 2016 Harris juga menjadi wanita India-Amerika pertama yang terpilih menjadi Senat Amerika Serikat.

3. Christine Lagarde (President, European Central Bank)
Dari 2011 hingga pertengahan 2019, Lagarde menjalankan Dana Moneter Internasional yang berfungsi untuk memastikan stabilitas sistem moneter global. Lagarde juga menjadi wanita pertama yang memegang posisi tersebut.

Kemudian, pada 1 November 2019, Lagarde menjadi wanita pertama yang mengepalai Bank Sentral Eropa.

4. Mary Barra (CEO, General Motors)

Barra adalah wanita pertama yang memimpin salah satu dari tiga pembuat mobil besar di AS yakni CEO GM sejak 2014. Pada musim semi 2020, Barra menggeser lini produksi GM untuk membantu Ventec Life Systems membuat ventilator yang sangat dibutuhkan.

GM secara konsisten mendapat nilai tinggi dalam laporan kesetaraan gender.

5. Melinda French Gates (Cochair, Bill & Melinda Gates Foundation)

Pada awal Mei 2021, Bill dan Melinda Gates mengumumkan bahwa mereka akan bercerai tetapi akan tetap menjadi ketua bersama yayasan tersebut. Melinda juga menjadi miliarder setelah Bill Gates mentransfer sahamnya senilai US$2,4 miliar pada awal Mei 2021.

Melinda kini mengabdikan sebagian besar pekerjaannya untuk hak-hak perempuan dan anak perempuan. Dalam kedepannya, Melinda memiliki misi dalam menutup kesenjangan pendanaan bagi para pendiri perempuan, melalui perusahaan investasi dan inkubasinya, Pivotal Ventures.

6. Abigail Johnson (Chairman & CEO, Fidelity Investments)

Sejak 2014, Abigail Johnson telah menjabat sebagai CEO Fidelity Investments ketika dirinya menggantikan ayahnya, dan menjadi ketua sejak 2016.

Johnson telah menggunakan cryptocurrency dan, pada tahun 2018, Fidelity meluncurkan platform yang memungkinkan investor institusional untuk memperdagangkan bitcoin dan ether.

7. Ana Patricia Botín (Executive Chairman, Santander)

Setelah kematian ayahnya, Botín menjadi ketua perusahaan pada tahun 2014. Dalam menghadapi gejolak politik, dirinya telah memperjuangkan fintech dan berfokus pada wirausahawan, mendukung usaha kecil dan bisnis milik perempuan.

Dia meluncurkan Santander X untuk mendukung kewirausahaan universitas dan membantu menciptakan platform berbasis blockchain multi-sektor.

8. Ursula von der Leyen

Pada Juli 2019, Ursula von der Leyen diangkat sebagai presiden Komisi Eropa, cabang eksekutif Uni Eropa. Dirinya menjadi wanita pertama yang menjabat dalam peran tersebut dan bertanggung jawab atas undang-undang yang mempengaruhi lebih dari 700 juta orang Eropa.

9. Tsai Ing-Wen

Tsai menjadi pemimpin wanita pertama Taiwan sekaligus presiden pertama yang belum menikah ketika terpilih pada tahun 2016.

Kepemimpinan Tsai melalui Covid dipandang sebagai model global. Pada tahun 2020, Taiwan melembagakan program pelacakan dan penelusuran yang ketat untuk mencegah penularan massal.

10. Julie Sweet (Chair & CEO, Accenture)

Julie Sweet menjadi CEO perusahaan layanan global Accenture pada September 2019. Sebelum menjadi CEO, Sweet menjabat sebagai penasihat umum Accenture dan kepala Amerika Utara--pasar terbesar perusahaan.

Selain itu, Sweet juga melayani di Business Roundtable, Dewan Bisnis Internasional Forum Ekonomi Dunia dan dewan direksi Catalyst.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper