Bisnis.com, JAKARTA - Break event point (BEP) seringkali digunakan sebagai tolak ukur di dalam bisnis. BEP sendiri menjadi hal yang penting diketahui sebelum menentukan keputusan.
Dilansir dari Investopedia, dalam sisi perdagangan atau investasi ditentukan dengan membandingkan harga pasar aset dengan biaya aslinya. Titik impas ini tercapai ketika kedua harga sama.
Di dalam akuntansi perusahaan, rumus titik impas sendiri ditentukan dengan membagi total biaya tetap yang berhubungan dengan produksi dengan pendapatan per unit dan dikurangi biaya variabel per unit.
Untuk menghitung BEP, terdapat empat komponen yang perlu Anda ketahui. Pertama adalah biaya tetap walaupun volume produksi berubah), kedua adalah variable cost (biaya yang berubah-ubah sesuai volume produksi), revenue yakni keuntungan atau pendapatan, dan profit adalah laba sisa penghasilan yang diperoleh setelah dikurangi dari biaya tetap dan biaya variabel.
Dalam menghitung BEP, terdapat dua rumus yang dapat Anda gunakan. Rumus tersebut adalah cara menghitung BEP Unit dan BEP rupiah. Rumus tersebut adalah sebagai berikut.
BEP Unit = Biaya tetap / (Harga jual setiap unit - biaya variabel per unit)
BEP Rupiah = Biaya tetap / ( 1- (Harga variabel per unit - harga jual per unit)
Baca Juga
Dengan menghitung BEP, maka Anda dapat mengetahui kapasitas produksi yang ideal dalam memperoleh keuntungan. Hal ini tentunya berpengaruh baik dari efektivitas penggunaan biaya, harga, jumlah yang diproduksi dan lain-lainnya.
Selain itu, Anda juga dapat menentukan keputusan Anda berdasarkan tolak ukur dari BEP. Dengan ini, maka Anda dapat mengembangkan perusahaan ataupun sebagai strategi Anda untuk memperoleh keuntungan maksimal.