Bisnis.com, JAKARTA - Selama masa pandemi, seluruh bisnis di Indonesia tentunya mengalami tantangan yang berat terutama bagi bisnis food and beverages.
Hal ini lantaran efek dari pandemi, yang kemudian membatasi ruang gerak manusia dalam beraktivitas.
Diketahui bahwa khusus untuk lokasi di Jabodetabek, dari data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, dari semenjak berlangsungnya pandemi hingga Juli 2021, diketahui terdapat sekitar 1.500 restoran yang tutup.
Menanggapi hal tersebut, Irwan S Widjaja selaku Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) mengatakan bahwa terdapat beberapa hal yang menjadi faktor tutupnya sebuah usaha.
Faktor tersebut meliputi dari kesalahan dalam management, salah dalam perhitungan keuangan, dan kurangnya inovasi dan juga kreativitas.
Selain itu, Nilam Sari selaku Founder dari Kebab Mama Rafi mengatakan bahwa terdapat tiga faktor utama dalam food and beverages.
Baca Juga
Faktor tersebut meliputi dari sewa tempat, karyawan dan operation. Hal ini membuat para pelaku bisnis food and beverages harus membayar terus dan harus tetap bertahan.
Dirinya kemudian juga menyebutkan masalah supplier terutama dalam bisnis food and beverages. Hal ini berpengaruh terutama dalam cashflow.
Hal ini juga berlaku sama dengan Ahmad Reza selaku Owner Roti Ropi yang mengaku bahwa beberapa outlet mengalami penurunan omzet dan penurunan jumlah produksi untuk pabrik.
Untuk itu, Nilam kemudian bertanggapan bahwa kunci yang perlu dilakukan adalah dengan meminimalisir fixed cost. Ahmad sendiri juga mengatakan bahwa hal kunci adalah efisiensi. Tak jarang maka tren ghost kitchen, cloud kitchen dan virtual kitchen menjadi ramai.
Rona Hartriant selaku Acquisition Lead Food Market Hub juga mengatakan bahwa dengan teknologi dapat menciptakan ekosistem yang membantu para pemilik restoran menjadi lebih efisien.
Dirinya mengatakan bahwa dalam beberapa kasus pengguna Food Market Hub, efisiensi yang dicapai mengenai angka sebesar 80 persen.
Hal tersebut dikarenakan teknologi yang dapat membantu menganalisa harga pokok penjualan secara rinci, yang kemudian dapat menghubungkan dengan banyak supplier, sehingga pemilik restoran dapat lebih efisien.