Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ritesh Agarwal, Pendiri Penginapan OYO Sekaligus Miliarder Termuda di India

Di tengah kabar akan PHK massal, OYO yang sukses merambah ke berbagai negara termasuk Indonesia, sukses dibesut oleh Ritesh Agarwal
Ritesh Agarwal/leader biography
Ritesh Agarwal/leader biography

Bisnis.com, JAKARTA - Giliran Ritesh Agarwal yang kini menjadi sorotan publik. 

Pasalnya, CEO perusahaan tersebut melakukan reorganisasi pada sejumlah tim, usai OYO Hotels melaporkan kerugian sebesar 3,33 miliar rupee atau setara dengan Rp629,84 miliar pada kuartal III/2022 dan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 600 karyawannya.

Adapun, Ritesh Agarwal sendiri sebelumnya dikenal sebagai sosok inisiator sekaligus founder yang berusia 29 tahun dan sukses menjadi miliarder di usia muda.

Meski, terlahir dari keluarga entrepreneur yang sederhana dan hanya memiliki bisnis kecil-kecilan di Southern Orissa, India, namun berkat kemampuan dan kegigihannya dalam mengembangkan merek OYO secara global, diketahui kini Ritesh telah memperluas kerajaan bisnis tersebut hingga ke Amerika Serikat.

Lantas, seperti apa sosok dari Ritesh Agarwal ini? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.

Melansir dari Times of India, Ritesh Agarwal lahir di Bissam Cuttack, Rayagada, India pada 16 November 1993. Sejak umur 8 tahun, Ritesh ternyata sudah memiliki keingintahuan yang besar terhadap komputer, dan bahkan udah mulai belajar koding.

Sebelum bisa sesukses sekarang, nyataya pria ini tidak memiliki latar belakang keluarga berada, bahkan bisa dikatakan cenderung kurang mampu, sehingga hal tersebut mengharuskannya untuk menghabiskan masa kecil hingga remajanya untuk membantu perekonomian keluarga dengan berjualan sim card setelah pulang sekolah.

Sayangnya, karena terkendala ekonomi, membuat dia tidak bisa melanjutkan studinya, sehingga Ritesh pun mulai merintis bisnis dengan membantu dan mengembangkan sebuah hotel kecil yang sudah tidak terawat.

Di sana, Ritesh dengan rajin menemui pemilik hotel tersebut untuk memberikan saran dan bantuan untuk mengubah hotel menjadi lebih ramai pengunjung, dia pun menawarkan bantuan terhadap sang pemilik untuk memasarkan hotel tersebut di Internet, hingga akhirnya dia berhasil memasarkan hotel yang kini dipenuhi pengunjung. Itulah titik awal Ritesh dalam membangun kariernya di dunia perhotelan.

Perjalanan Mendirikan OYO

Berkat kegigihannya dalam mewujudkan impian sebagai pebisnis, membuat dirinya mendapatkan Thiel Fellowship, sebuah program yang didanai oleh miliarder investor teknologi Peter Thiel untuk memberikan hibah kepada segelintir remaja yang mengejar ide bisnis.

Alhasil, pada usia 17 tahun, dengan pendanaan tersebut dirinya pun melakukan perjalanan ke seluruh penjuru India guna menginap di lebih dari 100 guest house, hotel, dan penginapan hingga dia menyadari bahwa selama perjalanannya, dia menemukan kesulitan untuk mendapatkan hotel berkualitas dengan harga terjangkau di segmen hotel budget unbranded.

Atas dasar pemikiran tersebut dan kesukaannya pada programming, membuat Ritesh kemudian memulai karier bisnisnya dengan Oravel Stays, yang merupakan platform untuk listing akomodasi di segmen budget.

Melihat respon pasar yang positif, membuat dirinya pun memperluas skala bisnis dengan nama bisnis OYO yang merupakan akronim dari “On Your Own”.

Melansir dari Economic Times, penamaan tersebut didasarkan pada masa kecil Ritesh yang sering berebut remote televisi dengan saudaranya. Ritesh hanya ingin bisa bebas mengatur remote televisi itu dengan kehendaknya sendiri.

Seiring berjalannya waktu, karena memang OYO Rooms terbilang fleksibel karena hanya sebagai penyedia jasa jaringan perhotelan dengan pemilik properti untuk mengubah hotel budget dan unbranded menjadi tempat tinggal yang berkualitas, membuat eksistensinya kian hari kian meningkat.

Kini, OYO pun telah beroperasi di lebih dari 300 kota di dunia dengan 43.000 hotel dan lebih dari 1 juta kamar. Dia pun dinobatkan sebagai miliarder termuda di India versi Hurun Global Rich List 2020, di mana total kekayaan Ritesh mencapai sekitar US$1,1 miliar atau setara dengan Rp16 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper