Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah konglomerat diketahui memiliki beberapa perusahaan air minum dalam kemasan ternama di Indonesia.
Pasalnya, semakin hari, masyarakat makin sadar akan pentingnya kualitas air minum yang dikonsumsi. Apalagi di kala pandemi, membuat banyak masyarakat kian sadar soal daya tahan tubuh perlu dijaga, sehingga asupan makanan dan minuman pun menjadi perhatian utama. Hal inilah yang mendorong pertumbuhan usaha air minum dalam kemasan (AMDK).
Lantas, siapa saja pengusaha Indonesia yang menjadi pemain bisnis air mineral dalam kemasan (AMDK) terbesar di Indonesia? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
1. Tirto Utomo
Tirto Utomo yang merupakan mantan wartawan ini adalah pelopor Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) pertama di Indonesia, yakni AQUA.
Melalui PT Golden Mississippi. Pabrik pertamanya yang berada di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat dirinya mulai mengembangkan produk AQUA hingga bisa diterima masyarakat.
Baca Juga
Willy Sidharta selaku Mantan Presiden Direktur PT AQUA Golden Missisipi menjelaskan, di awal tahun AQUA merintis perusahaan terus mengalami kerugian.
Namun, berkat kejelian dan kegigihan Tirto dalam melakukan inovasi dan memotivasi tim untuk terus mempromosikan produk, akhirnya membuat AQUA mulai mencapai titik ekuilibriumnya pada tahun 1978.
2. Hermanto Tanoko
Hermanto Tanoko merupakan bos dari produsen air mineral dalam kemasan, Cleo. Sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia, dengan harta kekayaan US$3,65 miliar atau setara dengan Rp56,9 triliun.
Melalui PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) akan melanjutkan ekspansi pada 2023 dengan membangun tiga pabrik baru. Tambahan pabrik tersebut akan diikuti dengan bertambahnya kapasitas produksi.
3. Morgen Susanto
Morgen Sutanto menjadi pengusaha air menal murni dengan standar premium bernama Equil. Melalui PT Equilindo Asri yang dirinya dirikan pada 1997, kini produk Equil berhasil menembus pasar Indonesia dan global.
Dengan harga yang terbilang lebih tinggi dibanding air mineral lainnya, brand ini sukses menjadi pemain tunggal di segmen kelas atas, terbukti brand minuman ini biasa digunakan di meja makan restoran fine dining, hotel bintang lima, dan pertemuan-pertemuan penting dalam acara kenegaraan.
4. Anthoni Salim
Anthoni Salim merupakan pemilik dari air kemasan CLUB.
Sebagai pendiri dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang merupakan salah satu produsen, pemasar dan distributor produk makanan terbesar di Indonesia, dirinya sukses memperkuat posisi di segmen consumer, melalui PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan mitranya, PT Asahi Grup Holdings Southeast Asia Pte. Ltd., mengakuisisi aset kelompok usaha Grup Tirta Bahagia, pemilik bisnis air minum kemasan (AMDK) bermerek dagang Club.
Berdasarkan laporan dari Forbes, diketahui pendapatan Salim sebagai CEO Indofood mencapai US$7,5 miliar atau setara Rp117,5 triliun. Selain mengedarkan produknya di dalam negeri, brand keluaran Indofood ini terkenal hingga ke mancanegara, seperti Indomie, Supermi, Sarimi, hingga Pop Mie.
5. Fuganto Widjaja
Fuganto Widjaja merupakan cucu konglomerat Eka Tjipta Widjaja pendiri Grup Sinarmas yang merintis bisnis air mineral Sinarmas dengan merek Pristine.
Melansir Bisnis, air minum Pristine ini merupakan produk dari PT Super Wahana Tehno, salah satu anak perusahaan Grup Sinar Mas, PT Sinar Mas Multiartha Tbk. Bersama Fuganto, Sinarmas pun menjalin kerja sama dengan Nihon Trim Co. Ltd untuk pengembangan Pristine pada November 2006.
6. Husain Djojonegoro
Husain Djojonegoro adalah salah satu pemain besar di bisnis air mineral dengan produknya Crystalline. Sebagai pewaris bisnis sang ayah, yaitu PT ABC President Indonesia, di mana salah satu fokus dari perusahaan ini adalah mengedarkan mi bermerek ABC dan Gurimi.
Adapun, sang almarhum ayah Husain Djojonegoro, Chandra dan pamannya, Chu Sok Sam, yang sosok yang mengawali bisnis. Di mulai dari Orang Tua Group pada tahun 1948 menjual anggur herbal. Berdasarkan Forbes, Husain Djojonegoro memiliki harta kekayaan mencapai US$1,08 miliar atau setara dengan Rp16,9 triliun.
7. Jogi Hendra Atmadja
Jogi Hendra Atmadja adalah pengusaha yang memproduksi air mineral bermerek Le Minerale. Sebagai pemilik dari kelompok usaha Mayora Group, nilai kekayaan Jogi Hendra, mencapai US$3,95 miliar atau setara Rp61,9 triliun.
Perlu diketahui, selain menjadi produsen mie instan, seperti Bakmi Mewah dan Mi Gelas. Mayora Group yang didirikan pada tahun 1977 mempunyai beragam brand, termasuk Kopiko, Danisa dan Roma, serta sudah dipasarkan lebih dari 100 negara.
Atmadja dan keluarganya memiliki saham pengendali di Mayora Indah yang diperdagangkan secara publik, yang menjadi perusahaan andalan di grup tersebut.
8. PT. Oasis Waters International
PT Oasis Warters Internasional adalah pemilik air minum dalam kemasan dengan merk OASIS. Didirikan pada tanggal 15 Maret 1984, awal mula perusahaan ini adalah PT. Santa Rosa Indonesia.
9. Nestle Waters
Netle Purelife menjadi air mineral yang populer di Indonesia. Nestle sendiri adalah perusahaan yang berasal dari Switzerland. Menyaingi AQUA, Nestle PureLife merupakan merek air murni yang disaring dan menjadi produk andalan utama perusahaan.
10. PT Tirta Investama
Vit diproduksi oleh oleh PT Tirta Investama, di mana sebelumnya merek AMDK ini dimiliki oleh PT Varia Industri Tirta yang telah mulai memproduksi merek Vit sejak 16 November 1982. Vit merupakan bagian dari PT Tirta Investama yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Danone.
11. PT Coca-Cola Amatil Indonesia
Ades adalah merek air mineral atau air minum dalam kemasan (AMDK) dari PT Coca-Cola Amatil Indonesia. Saat ini, Ades diproduksi oleh PT Coca-Cola Bottling Indonesia, Bekasi dan PT Akasha Wira Internasional, Tbk. Air mineral tersebut juga dikenal sebagai I-Lohas di Jepang. Kini The Coca-Cola Company merupakan pemilik merek dagang Ades, menggantikan PT AdeS Waters Indonesia, pemilik merek dagang Ades sebelumnya.
12. PT Amidis Tirta Mulia
Air Minum Dalam Kemasan AMDK AMIDIS, diproduksi oleh PT Amidis Tirta Mulia berdiri sejak tahun 1997.