Bisnis.com, JAKARTA - Orang Tua Group melihat urgensi dan pentingnya merangkul pasar milienial.
Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group mengatakan kesuksesan sebuah merek tidak cukup hanya berupa pencapaian awareness yang tinggi, namun bagaimana merek tersebut dapat selalu relevan dengan target marketnya.
Pasalnya, jumlah generasi milenial saat ini lebih dari 53 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Dari jumlah tersebut, ada kebutuhan produk baru yang mempercepat pertumbuhan industri baru.
“Melalui produk wafer Tango, kami menggandeng Banban Tea sebagai upaya perluasan market guna mengembangkan inovasi. Dengan medium dan metode yang tepat yakni memanfaatkan momen valentine, diharapkan ‘Bitter Sweet Love’ dapat menjangkau dan mengikat generasi milenial,” ungkapnya pada Bisnis di outlet Banban Tea Grand Indonesia, Jumat (10/2/2023).
Menurutnya, tren minuman kekinian sudah tidak lagi semata-mata menjadi komoditi industri minuman, namun juga bagian dari produk gaya hidup.
“Seperti jenis kuliner lainnya, minuman kekinian juga akan terus berkembang dan berinovasi mengikuti selera konsumen. Karena bagi generasi muda khususnya milenial, mencoba banyak hal baru untuk mendapatkan pengalaman merupakan hal yang penting,” ungkap Harianus.
Baca Juga
Manfaatkan Unsur Viral
Dari hasil studi mendalam terhadap generasi milenial, mereka pun menemukan fakta bahwa mereka suka dengan hal unik, colorful, dan antimainstream. Temuan inilah yang kemudian menghadirkan wafer yang dikolaborasikan dengan minuman teh kekinian.
“Sejauh ini OT Group masih menjadi market leader dalam produk wafer. Ini tentu kami nilai sebagai peluang untuk menciptakan inovasi kolaborasi yang pertama di minuman kekinian di Indonesia. Dengan begitu, kami juga ingin memasukan unsur viral ke dalamnya” terang Harianus.
Baginya, meskipun viral item tidak dapat dijadikan andalan penjualan karena timing dan popularitasnya yang sangat fluktuatif, akan tetapi dengan memanfaatkan topik viral sebagai jembatan yang bagus untuk mengenalkan produk tanpa banyak biaya iklan.
“Viral hanyalah sebuah momentum yang meroket, selanjutnya kita akan sangat memanfaatkan research and development dari tim kami untuk bisa mengemasnya dengan pandai sesuai dengan cara kita memasarkan brand,” tuturnya.
Tren Minuman 2023
Pada kesempatan yang sama, Chief Marketing Officer Banban Tea Wendy Chen pun turut menyetujui bahwa dengan menghadirkan menu-menu baru secara rutin, itu bisa menjadi strategi sebuah industri makanan dan minuman bisa terus bertahan.
Bahkan, dia menyampaikan sejumlah temuan menarik soal tren minuman yang kian diminati masyarakat di 2023.
“Masyarakat masih menyukai minuman yang menyegarkan, punya lapisan atau layer rasa yang beragam, misalnya satu minuman punya rasa yang manis dan asin, lalu juga tekstur mulai dari crunchy, soft, hingga creamy,” jelasnya.
Adapun, Wendy membeberkan hal yang perlu diingat oleh sejumlah brand ketika mengembangkan produknya, adalah soal kondisi masyarakat yang sudah lebih sadar soal risiko kesehatan.
“Pasca pandemi, masyarakat makin selektif. Apalagi, saat ini ramai soal isu diabetes. Jadi penting menjadi brand yang memikirkan apa saja kandungan dalam minumannya. Banban sendiri manisnya berasal dari buah, tanpa ada manis buatan,” kata Wendy.
Banban Tea telah berdiri sejak tahun 2017 dan mereka mengklaim secara konsisten terus berkembang dan selalu berusaha memberikan kualitas produk terbaik.
Kini, brand tersebut telah memiliki 11 outlet yang tersebar di Pulau Jawa. Sejauh ini memang belum membuka peluang franchise, di mana Banbantea lebih mengutamakan kualitas produk daripada melakukan ekspansi.
“Kami belum ada rencana ekspansi di tahun 2023.Kami saat ini masih terfokus memberikan kualitas produk minuman yang makin baik dulu,” katanya.