Bisnis.com, JAKARTA - Usaha kerajinan bunga memang memiliki potensi yang bagus, peluang inilah yang akhirnya diambil oleh Chrisfella Cokro Handoyo dan Clarissa dengan mendirikan Lunette Flower and Gift pada akhir 2020.
Salah satu pendiri Lunette Flower and Gift Chrisfella Cokro Handoyo mengatakan, mereka awalnya hanya menerima berdasarkan pesanan saja. Namun, makin lama bisnis yang mereka jalani mendapat respon yang positif dari pasar.
“Kami iseng-iseng aja awalnya. Kami sebenarnya lulusan teknologi pangan, tapi buat isi waktu luang, eh malah keterusan dan kami sadar bahwa seni itu bisa dipelajari,” ungkapnya dalam Media Workshop Sambut Hari Kasih Sayang: Rayakan Cinta yang #SelaluAdaSelaluBisa Bersama Tokopedia, Rabu (15/2/2023).
Dirinya mengaku merasakan kesenangan dan puas atas hobinya tersebut dan memutuskan untuk menyeriusi dengan mengikuti kursus merangkai bunda dan menjadikannya sebagai salah satu ladang cuan.
Melalui bisnis Lunette Flower and Gift, mereka menyasar kawula muda atau generasi milenial. Produk yang dijual mulai dari bunga segar hingga bunga kering. Hasil jualan yang melebihi ekspektasi, membuat mereka pun memberanikan diri untuk bergerak dan kian berinovasi dalam rangka menciptakan kontinuitas dan inovasi produk.
“Kita tahu kan ya, kalau bunga itu identik sama momen-momen tertentu, jadi ada sebuah strategi agar bisnis bunga itu sustain, dan bukan menjadi bisnis musiman saja, yaitu dengan mengasah ide untuk bisa combine antara produknya dengan tren yang ada,” ungkapnya.
Baca Juga
Berkat kecermatan dalam kebutuhan pasar, mereka pun membuktikan dengan keberhasilan Lunette Flower and Gift yang terus mendapat banyak pesanan. Bahkan, dengan modal awal Rp10 juta, kini mereka bisa meraih omzet 10 kali lipatnya.
“Sebenarnya, semua orang butuh bunga kok tiap hari. Biasanya untuk ulang tahun, anniversary, dan lain-lain. Tapi memang bulan Februari dan Desember menjadi peak penjualan hingga naik tiga kali lipat,” kata Clarissa.
Tantangan Berbisnis Bunga
Meski bisa dibilang sukses dalam menghadirkan produk buket bunga yang beda dari biasanya, nyatanya Lunette Flower and Gift juga pernah mengalami berbagai kendala saat melakukan pengiriman.
Kendala yang dihadapi pun tidak hanya satu atau dua kali, melainkan beberapa kali sehingga perlu adanya penyelesaian yang baik untuk menghadapi kendala yang dialami.
“Saat awal kami sangat terkendala di pengiriman. Jadi, sebagai penjual kita harus pintar dalam mengenali jenis bunga, karena tiap bunga masa bertahannya beda-beda. Apalagi, kita kan melayani untuk seluruh Indonesia, nah itu harus diperhatikan betul,” ungkapnya.
Founder Lunette Flower and Gift Clarissa pun mengatakan kehadiran seorang pemasok dalam sebuah bisnis bunga sangatlah penting.
“Maka dari itu, carilah distributor yang menyediakan jenis-jenis bunga berkualitas dengan harga terjangkau. Cek juga bagaimana review distributor tersebut dalam memberikan pelayanan mulai dari pengiriman hingga mengatasi komplain ketika ada kesalahan atau kerusakan,” katanya.
Bagi Clarissa, distributor yang baik akan memberi dampak yang baik pula pada bisnis buket bunga kamu. Bila distributor memberikan pelayanan buruk, tentu ini akan berdampak pada bisnis yang bisa mengalami kerugian.
Adapun, potensi sektor tanaman hias di Indonesia masih sangat besar. Melansir dari Kemenkop UKM, nilai pasar tanaman hias dunia mencapai Rp3.000 triliun. Sementara, di Indonesia baru memenuhi 0,01 persen.