Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siapakah Pemilik Label Rekaman Musik Terkaya di Dunia?

Kesuksesan karier seorang musisi maupun band tergantung pada label rekaman musik. Simak deretan label musik terkaya di dunia.
CEO Universal Music Group Inc Lucian Grainge/ Bloomberg
CEO Universal Music Group Inc Lucian Grainge/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Musik adalah industri besar yang menghasilkan pendapatan miliaran dolar setiap tahun. 

Pasalnya, label rekaman berperan vital mendongkrak popularitas musisi maupun band yang dinaunginya di tengah ketatnya arus persaingan di belantara musik.

Selain memproduksi lagu, label rekaman juga berupaya untuk terus mengembangkan talenta baru, membantu sang musisi memasarkan karya secara global hingga melakukan perlindungan hak cipta atas sebuah lagu.  

Lantas, mana saja label musik terbesar di dunia yang telah dikenal menjadi rumah untuk sejumalah musisi besar dunia? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya. 

1. Universal Music Publishing Group, Rp145,3 Triliun

Label rekaman terbesar dan terkaya, Universal Music Publishing Group (UMG), menguasai lebih dari 95 persen pasar musik global dan memiliki lokasi di lebih dari 60 negara. 

UMG memulai bisnisnya pada 1992 setelah penggabungan MCA Records dan Decca. 

UMG memiliki perusahaan label yang lebih kecil yang terlibat dalam penerbitan, media audiovisual, dan merchandising. 

Lady Gaga dan The Beatles adalah artis terkenal yang berkolaborasi dengan label rekaman ini. Pendapatan tahunannya diperkirakan lebih dari US$9,4 miliar atau setara dengan Rp145,3 triliun. 

2. Sony Music Entertainment, Rp141,1 Triliun

Sony Music Entertainment adalah perusahaan musik Amerika yang didirikan pada tahun 1929 di New York, AS. 

Sony sendiri telah memiliki kontrak dengan lebih dari 200 ratus artis. 

Selama bertahun-tahun, Sony telah mengakuisisi beberapa label rekaman seperti RCA Records, Arista Records, Columbia Records, Columbia Nashville, dan Legacy Recordings. 

Sony telah memiliki kantor di lebih dari 40 negara. Beberapa musisi ternama yang pernah merilis musiknya melalui Sony Music antara lain Bob Dylan, Pink, Black Eyed Peas, Michael Jackson, dan Pink. Pendapatan tahunan diperkirakan lebih dari US$9,12 miliar atau setara dengan Rp141,1 triliun. 

3. Warner Music Group, Rp92,7 Triliun 

Warner Music Group (WMG) adalah bisnis multinasional Amerika yang didirikan oleh Warner Bros pada 1958. 

Perusahaan ini hadir di lebih dari 50 negara di seluruh dunia. 

Atlantic Records dan Warner Bros Records adalah dua label andalan Warner Music Group. Sudah banyak musisi legenda yang memercayakan musiknya kepada label mereka, mulai dari Madonna, Joni Mitchell hingga Prince. Pendapatan tahunan diperkirakan $6 Miliar atau setara dengan Rp92,7 triliun.

4. BMG, Rp11,5 Triliun

 BMG adalah perusahaan industri musik besar lainnya yang berspesialisasi dalam penerbitan dan label musik. Kantor pusatnya berada di Berlin, Jerman. 

Beberapa artis yang telah merekam musik mereka dengan BMG antara lain Craig David, Cypress Hill, Dido, Fergie dan Lenny Kravitz , di antara banyak lainnya. Diperkirakan menghasilkan pendapatan US$748 juta atau setara dengan Rp11,5 triliun. 

5. Interscope Records, Rp9,2 Triliun 

Pada tahun 1990, Jimmy Iovine dan Ted Field mendirikan Interscope Records yang berada di Santa Monica, California. 

Eminem, Lady Gaga, Blackpink, Dr Dre, dan OneRepublic merupakan sejumlah artis ternama yang pernah bekerja dengan Interscope Records. Diperkirakan pendapatannya mencapai US$600 juta atau setara dengan Rp9,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper