Bisnis.com, JAKARTA - Badai PHK masih melanda banyak perusahaan di Indonesia. Berbekal uang pesangon, korban PHK bisa memulai usaha demi memenuhi kebutuhan hidup.
Apalagi, saat ini aturan pesangon yang diterima karyawan korban pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi salah satu sorotan dalam UU Cipta Kerja.
Pasalnya, DPR RI menyebutkan, para korban PHK bisa menerima pesangon maksimal pesangon sembilan kali upah.
“Dalam hal terjadi Pemutusan Hubungan Kerja [PHK], pengusaha wajib membayar uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima,” jelas Pasal 156 ayat (1) UU Cipta Kerja.
Maka, jika Anda ingin membangun bisnis dengan uang pesangon, berikut adalah beberapa tips yang bisa dipertimbangkan.
1. Buatlah rencana bisnis yang matang
Sebelum memulai bisnis, perlu untuk membuat rencana bisnis yang jelas dan terperinci. Rencana bisnis ini harus mencakup segala hal mulai dari visi dan misi, target pasar, strategi pemasaran, analisis SWOT, hingga perkiraan pendapatan dan pengeluaran.
2. Tentukan jenis bisnis yang sesuai dengan minat dan kemampuan
Jika Anda memiliki keahlian atau minat di bidang tertentu, pilihlah jenis bisnis yang sesuai. Misalnya, jika Anda memiliki pengalaman dalam bidang kuliner, Anda dapat membuka bisnis restoran atau katering.
Baca Juga
Ide lainnya, juga Anda bisa memulai bisnis franchise yang bermodalkan di bawah lima juta atau bisa menjual frozen food.
Anda juga bisa memilih bisnis dengan modal ringan. Semakin kecil modalnya, semakin minim pula risiko Anda mengalami kerugian. Salah satunya, dengan skema bisnis dropship.
Dropship adalah model bisnis di mana seseorang menjual produk pihak lain tanpa menyediakan stok barang. Jadi, penjual dropship alias dropshipper membantu promosi, nantinya produsen produk yang akan mengirimkan barangnya ke konsumen.
3. Gunakan uang pesangon secara bijak
Sebaiknya Anda menggunakan uang pesangon dengan bijak dan hati-hati. Pastikan untuk mengalokasikan uang tersebut untuk keperluan bisnis yang memang benar-benar dibutuhkan.
Hindari menghabiskan uang pesangon untuk hal-hal yang tidak perlu atau yang bukan merupakan prioritas. Bahkan, sebaiknya Anda memanfaatkan aset-aset yang dipunya sebagai perlengkapan dan alat usaha.
4. Cari informasi dan belajar tentang bisnis
Sebelum memulai bisnis, pastikan untuk mencari informasi dan belajar tentang bisnis tersebut. Anda dapat membaca buku atau artikel tentang bisnis, mengikuti seminar atau workshop, atau bahkan meminta saran dari ahli bisnis.
Membangun bisnis tidaklah mudah, dan kadang-kadang Anda mungkin memerlukan bantuan dari orang lain. Jangan takut untuk meminta bantuan atau bergabung dengan kelompok bisnis atau komunitas pengusaha.
5. Bertanggung jawab dan konsisten
Penting untuk bertanggung jawab atas bisnis yang Anda jalankan. Jangan lupa untuk selalu konsisten dalam menjalankan bisnis, dan berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk pelanggan Anda.
6. Jangan lupa untuk menabung
Sebaiknya Anda juga menabung sebagian dari uang pesangon untuk keperluan cadangan atau kebutuhan mendesak lainnya. Ini penting untuk menghindari risiko kehilangan semua uang pesangon jika bisnis tidak berjalan sesuai harapan.