Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gurita Bisnis Keluarga Jusuf Kalla, dari Otomotif hingga Properti Mewah

Selain memiliki bisnis manufaktur PT Bukaka Teknik Utama Tbk. (BUKK), berikut gurita bisnis yang dimiliki keluarga Jusuf Kalla.
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla/Bisnis.com
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -Jusuf Kalla tidak hanya dikenal sebagai mantan Wakil Presiden RI, tetapi juga sebagai seorang pengusaha yang memiliki sejumlah bisnis di berbagai sektor melalui Grup Kalla.

Saat ini, emiten milik keluarga Jusuf Kalla, PT Bukaka Teknik Utama Tbk. (BUKK) dikabarkan mencabut gugatan terkait penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) terhadap emiten BUMN Karya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) pada Jumat (7/4/2023).

Isi gugatan PKPU tersebut adalah permintaan pelunasan utang senilai Rp32,52 miliar dari BUKK selaku pemohon. Adapun melalui persidangan ketiga, Majelis Hakim menetapkan pencabutan permohonan PKPU dan mencoret gugatan dari register perkara.

Grup Kalla sendiri awalnya didirikan oleh ayah JK, yaitu Hadji Kalla, pada 1952 yang berfokus pada perdagangan komoditas tekstil di kota Wantampone, Sulawesi Selatan.

Setelah Hadji Kalla meninggal dunia pada tahun 1966, JK mengambil alih kepemimpinan bisnis pada 1967 hingga 1999. Selama kepemimpinannya, Grup Kalla melebarkan sayapnya ke berbagai sektor seperti properti, pertambangan, hotel, asuransi, dan banyak lagi.

Namun, pada tahun 1999, JK diangkat sebagai Menteri Perdagangan dan Industri oleh Presiden Abdurrahman Wahid. Demi menghindari adanya konflik kepentingan, JK akhirnya menyerahkan kepemimpinan Grup Kalla pada adik perempuannya, yaitu Fatimah Kalla sampai 2018.

Lalu, pada 2018 tongkat estafet bergulir ke generasi keempat, yakni Solihin Kalla yang tak lain adalah anak dari Jusuf Kalla.

Lantas, seperti apa gurita bisnis dari keluarga Jusuf Kalla ini? Melansir dari situs perusahaan, berikut ulasan Bisnis selengkapnya. 

Daftar Gurita Bisnis Jusuf Kalla:

1. Transportasi dan Logistik

Hadji Kalla dan Hajjah Athirah Kalla memulai bisnis di bidang perdagangan tekstil, yang kemudian meluas ke bidang transportasi dengan menyediakan bus antar kota, Cahaya Bone. Saat ini Cahaya Bone melayani berbagai rute hampir di seluruh Sulawesi.

Kini perkembangan bisnis Grup Kalla dibidang transportasi dan logistik telah berkembang dengan memiliki Kalla Lines (armada kapal), Kalla Transport yang melayani rental untuk instansi pemerintahan, BUMN, BUMD, dan Swasta, serta Kalla Logistics (general warehouse).

2. Otomotif

Saat Hadji Kalla menyerahkan kepemimpinan bisnisnya ke Jusuf Kalla pada 1967, di bawah kepemimpinan sang anak, perusahaan ini mulai menjadi importir Toyota di bawah naungan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) PT. Toyota Astra Motor.

Unit bisnis lainnya, yakni Kalla Kars juga menjadi salah satu dealer resmi Jeep, Benelli, Keeway dan BMW dengan layanan penjualan, purna jual dan aksesori di Sulawesi. Selain itu, adapula OtoXpert merupakan brand bengkel terbaru dari Kalla Automotive.

 3. Konstruksi

Bisnis keluarga Kalla juga mendirikan PT Bumi Karsa untuk menangani jasa konstruksi pada 1969. Jasa konstruksi yang dihasilkan antara lain jalan, jembatan, bendungan, irigasi, pelabuhan, pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, sekolah, universitas, rumah sakit, pabrik dan proyek strategis nasional. 

Selain itu, salah satu unit bisnis lainnya adalah Kalla Aspal, perusahaan agen aspal curah, berdiri sejak 1988, pihaknya melayani pembangunan infrastruktur di seluruh pelosok Indonesia Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper