Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisah Perry Warjiyo: Pernah jadi Kenek Angkot di Jogja kini Gubernur BI 2 Periode

Simak kisah hidup Perry Warjiyo. Gubernur BI 2 periode lulusan akuntansi UGM yang pernah menjadi kenek angkot jurusan Jogja-Prambanan.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (18/8/2020), Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (18/8/2020), Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Senyum sumringah menghiasi wajah Perry Warjiyo yang resmi dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) untuk masa jabatan periode kedua, yakni 2023-2028. 

Perry dilantik oleh Ketua Mahkamah Agung (MA) Syarifuddin pada hari ini, Rabu (24/5/2023) dan ditetapkan sebagai Gubernur Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 38/P/2023 tanggal 5 Mei 2023. 

Meski saat ini dia telah menjadi orang nomor satu di bank sentral yang mengelola cadangan devisa Indonesia sebesar US$145,2 miliar, Perry Warjiyo tetap memperlihatkan penghargaan yang mendalam terhadap almamaternya, yaitu Universitas Gajah Mada (UGM). 

Baginya, berkat pendidikan akuntansi yang dia geluti selama masa mudanya, memberikan pria yang lahir dari keluargan petani sederhana ini sebuah pondasi yang kuat dalam memahami aspek keuangan dan manajemen dalam konteks perbankan.

“Saya menjadi mahasiswa baru dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada dengan jurusan Akuntansi itu pada 1977,” kata pria kelahiran 1959 saat memberikan Kuliah Umum Bauran Kebijakan Bank Sentral yang dikutip pada Rabu (24/5/2023). 

Melansir dari Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA UGM), keterbatasan keuangan, nyatanya mempengaruhi pilihan pendidikan Perry. 

Pasalnya, dia memiliki impian awal menjadi dokter. Namun, saat Perry Warjiyo lulus dari SMA Negeri 3 Surakarta pada 1976, sang Ibu hanya memiliki pinjaman uang sebesar Rp35.000. 

Dengan jumlah uang tersebut, setelah menghitung biaya transportasi dari tempat tinggalnya ke Yogyakarta sebesar Rp10.000, Perry hanya memiliki sisanya sebesar Rp25.000. 

“Uang sebesar itu tidak bisa untuk membeli formulir masuk kedokteran,” ungkapnya. 

Keterbatasan tersebut ternyata membawa Perry ke jurusan akuntansi UGM, fondasi pendidikan yang membawanya menduduki jabatan tertinggi otoritas moneter di Indonesia. 

Kisah Perry Warjiyo: Pernah jadi Kenek Angkot di Jogja kini Gubernur BI 2 Periode
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-9 tahun 2022 yang diselenggarakan secara hibrid di Jakarta (6/10). Dok. Bank Indonesia

Pernah jadi Kenek Angkot hingga Guru Les

Perjuangan Perry Warjiyo tidak berhenti hanya pada saat pendaftaran kuliah. Pada tahun-tahun pertama kuliah di jurusan akutansi UGM, dia menghadapi masa-masa yang penuh dengan tantangan dan jatuh bangun.

Lantaran, sang Ibu hanya membawakan beras dan lauk, sehingga Perry harus mencukupi kebutuhan hidup dan kuliahnya sendiri, termasuk memasak sendiri di kosan.

Bahkan, demi memenuhi kebutuhan hidup, Perry pun harus melakoni sejumlah profesi, mulai dari bekerja sebagai kenek atau kondetur mobil angkutan penumpang atau angkot rute Jogja – Prambanan hingga menjadi pengajar les matematika bagi sejumlah murid SMA. 

“Upah dari hasil ngenek dipakai untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari serta kuliah. Dari kenek, saya mulai memberikan les pelajaran matematika kepada siswa-siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) agar bisa menyambung hidup,” katanya.

Di sela-sela memberikan kuliah umum kepada mahasiswa akuntansi UGM, Perry mengenang masa studinya dengan melihat sekeliling gedung tempatnya berada saat ini. Gedung tersebut menjadi saksi bisu dari perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan.

“Dulu kondisi gedung ini sangat sederhana. Untuk meminjam buku bahkan kita harus antre. Lalu, fotokopi saat itu belum lazim,” ingatnya. 

Bagi Perry, keakraban dengan anggota Angkatan 77 atau Brigade 77 yang kian terjalin hingga kini memberikan kesan yang mengesankan baginya.

“Walaupun saat ini saya menjadi policy maker, tapi saya senang disebut akademika. Jadi, saya memang kerap mengajar di UGM dan beberapa badan di Yogyakarta sejak mendapat gelar Sarjana Muda,” jelas Perry yang pernah menjadi mantan asisten dosen tersebut. 

Usai meraih gelar Sarjana Ekonomi UGM pada 1982, Perry langsung melanjutkan gelar master-nya dalam bidang ekonomi moneter dan internasional dari Iowa State University, Ames USA 1989. Hal itu terjadi seiring membaiknya kondisi ekonomi keluarga.

Setelah itu, universitas yang sama, Perry mendapatkan gelar Ph.D bidang ekonomi moneter dan internasional pada 1991.

Perry menjabat Gubernur BI sejak 2018 hingga saat ini. Sebelum menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, Perry menjabat sebagai Deputi Gubernur BI periode 2013-2018. 

Perry juga pernah menjabat sebagai Asisten Gubernur untuk kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional di Bank Indonesia. Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia.

Sebelum kembali ke Bank Indonesia pada 2009, Perry Warjiyo menduduki posisi penting selama 2 tahun sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF), mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group pada 2007-2009.

Kisah Perry Warjiyo: Pernah jadi Kenek Angkot di Jogja kini Gubernur BI 2 Periode
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melakukan sumpah jabatan di Mahkamah Agung, Jakarta, Rabu (24/5). Perry Warjiyo resmi menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) dengan masa jabatan 2023-2028 setelah mengucapkan sumpah di hadapan Ketua Mahkamah Agung, H. M. Syarifuddin. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha 

Sumpah Jabatan di Periode Kedua 

Perry dilantik oleh Ketua Mahkamah Agung (MA) Syarifuddin berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 38/P/2023 tanggal 5 Mei 2023. 

“Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 38/P/2023 tanggal 5 Mei 2023, Perry Warjiyo telah diangkat sebagai Gubernur Bank Indonesia,” kata Syarifuddin.

Sebelum memangku jabatan Gubernur BI periode 2023-2028, Perry diminta untuk mengucapkan sumpah jabatan dihadapan Ketua MA dan para tamu undangan. 

“Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya untuk menjadi Gubernur Bank Indonesia, langsung atau tidak langsung dengan nama dan dalih apapun tidak memberikan atau menjanjikan untuk memberikan sesuatu kepada siapapun juga. Saya bersumpah bahwa saya dalam melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatan ini tidak akan menerima langsung atau tidak langsung dari siapapun  juga sesuatu janji atau pemberian dalam bentuk apapun. Saya bersumpah bahwa saya akan melaksanakan tugas dan kewajiban Gubernur Bank Indonesia dengan sebaik-baiknya dan penuh dengan rasa tanggung jawab. Saya bersumpah bahwa saya akan setia terhadap negara, konstitusi, dan haluan negara,” katanya, Rabu (24/5/2023). 

Usai mengucapkan sumpah jabatannya, Perry menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada seluruh lapisan masyarakat dan para mitra strategis yang telah memberikan dukungan.

“InsyaAllah kita terus bersinergi membangun Indonesia, membangun negara untuk 5 tahun ke depan. Mohon doa restu dan mohon dukungan, doa selalu bagi kami di Bank Indonesia,” katanya kepada wartawan.

Perry menyampaikan bahwa selama periode pertama dia menjabat sebagai Gubernur BI, telah banyak capaian yang telah disumbang oleh BI, termasuk menyelamatkan Indonesia dari krisis global, krisis pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper