Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peluang Bisnis Lewat Konsep Kolaborasi Brand

Salah satu cara agar produk Poco terus diminati pasar, salah satunya dengan menjalin kolaborasi rutin dengan brand atau kreator lokal.
Co-Owner & Creative Director FYC Aprinaldy, (kiri), Pegiat Skateboard Indonesia Tony Sruntul (tengah)  Head of Marketing POCO Indonesia Andi Renreng (kanan) tengah memamerkan produk kolaborasi terbarunya, Kamis (09/6/2023)/Bisnis-Arlina Laras
Co-Owner & Creative Director FYC Aprinaldy, (kiri), Pegiat Skateboard Indonesia Tony Sruntul (tengah) Head of Marketing POCO Indonesia Andi Renreng (kanan) tengah memamerkan produk kolaborasi terbarunya, Kamis (09/6/2023)/Bisnis-Arlina Laras

Bisnis.com, JAKARTA - Poco yang dikenal sebagai trendsetting lifestyle technology brand terus melakukan pendekatan ke berbagai komunitas anak muda.

Menurut Head of Marketing POCO Indonesia Andi Renreng, perusahaan ini membuka kesempatan yang luas untuk berkolaborasi dengan banyak merek lokal. 

Pasalnya, pendekatan mereka dalam berkolaborasi menjadi sangat unik, lantaran bagian dari komunitas, mereka berusaha memenuhi permintaan komunitas tersebut.

“Jadi, kami itu memenuhi permintaan komunitas, mulai dari skateboard hingga seni. Kalau mereka mau sesuatu, ya kami jembatani, begitu cara Poco untuk meningkatkan visibilitas dan terhubung dengan komunitas,” ujarnya saat ditanya Bisnis dalam Konferensi Pers POCO x FYC Footwear, Kamis (08/6/2023). 

Syarat Kolaborasi Mitra

Saat ditanya mengenai syarat, pihaknya mengatakan Poco biasa mencari brand lokal yang memiliki nilai-nilai yang sejalan dengan visi dan misi mereka. Seperti, berani beda, inovatif, punya jiwa pendobrak, dan adaptif.

Tak hanya itu, komplementaritas produk juga menjadi salah satu pertimbangan Poco, agar kedua belah pihak saling melengkapi dan memberikan nilai tambah bagi konsumen.

“Hal lainnya juga soal kepemilikan basis pendukung komunitas yang kuat dan relevan dengan target audiens Poco serta kemampuan melahirkan ide-ide yang segar,” ujarnya. 

Cerita Dibalik Proses Kreatif Brand Lokal 

Sementara itu, Co-Owner & Creative Director FYC Footwear Aprinaldy pun menceritakan bagaimana proses produksi dalam ‘mengawinkan’ kedua brand tersebut dan sukses menelurkan edisi POCO x FYC Footwear, yang dinamakan POCO Young Crew. 

“Kolaborasi ini sebenarnya lumayan berat ya, karena kita harus mengkurasi material pilihan sambil tahu apa yang diinginkan Poco sembari meminta feedback dari teman-teman dari skena skateboard. Butuh waktu satu tahun untuk merilis sneakers ini,” kenangnya. 

Pria yang kerap disapa Aldy itu menceritakan, sebagai brand sepatu yang lahir pada 2012 dan mulai diluncurkan ke pasar pada 2013. Awalnya brand ini diproduksi sebuah gang rumahan dekat Cibaduyut. 

“Awalnya, sempat mengalami kebangkrutan. Sampai akhirnya, pemilik lain masih penasaran untuk bisa membesarkan nama Forever Young Crew (FYC) ini. Dari sana, banyak rekan lain yang bantu sampai sekarang dikenal luas,” katanya. 

Aldy menambahkan, lewat kolaborasi ini, dia ingin mendorong generasi muda yang punya beragam ide, visi, dan spirit totalitas untuk merealisasikannya menjadi karya.

Sementara itu, Head of Marketing POCO Indonesia Andi Renreng langkah kolaborasi ini dilakukan sebagai upaya POCO untuk meningkatkan brand awareness di kalangan Gen Z.

“Lewat kolaborasi ini, kami ingin meningkatkan awareness dan value brand di masyarakat, khususnya Gen Z,” tuturnya. 

Sejauh ini, Poco telah menjalin banyak kolaborasi, mulai dari seniman, gamers, rapper, creative visual unik seperti Herzven yang juga memiliki basis pendukung komunitas yang kuat hingga otomotif. 

Sebagai brand independen yang telah terpisah dari Xiaomi sejak awal 2021 lalu, POCO memang dikenal mampu menghadirkan produk dengan performa ekstrem dan harga ekstrem.

Lewat kolaborasi #POCOnyaBeraksi sekarang, pihaknya memang ingin memberi dukungan pada para kreator atau bahkan brand lokal untuk berani ambil risiko meski ada berbagai tantangan di depan mata. 

“Rencananya akan ada kolaborasi dan kami terus mencari brand lokal. Ini dilakukan agar semua pihak bisa berkembang dan menawarkan warna baru di pasar untuk produk yang niche [spesifik],” tutup Andi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper