Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah kapal selam milik perusahaan OceanGate bernama Titan, hilang saat membawa turis untuk wisata di sekitar bangkai kapal Titanic pada Minggu (18/6/2023) pagi.
Dalam insiden kapal selam yang hilang, selain miliarder Hamish Harding, dikabarkan seorang miliarder, yaitu Shahzada Dawood dan putranya bernama Sulaiman (19) turut terjebak di dalamnya
Sejauh ini, tim penjaga pantai Amerika Serikat (AS) dan Kanada terus berburu dengan waktu untuk menyelamatkan kapal Titan yang hilang kontak saat menyelam ke reruntuhan Titanic di Atlantik Utara.
Saat ini keluarga Dawood mengucapkan terima kasih atas perhatian yang ditunjukkan oleh publik, serta meminta untuk mendoakan keselamatan mereka.
“Kami sangat berterima kasih atas kepedulian yang ditunjukkan oleh kolega dan teman kami dan ingin meminta semua orang untuk berdoa demi keselamatan mereka,” tulisnya melansir dari The Independent yang dikutip Bisnis, Rabu (21/6/2023).
Jadi Warga Negara Inggris
Pria yang lahir di Pakistan ini memutuskan untuk pindah ke Inggris untuk belajar hukum di Universitas Buckingham.
Baca Juga
Setelah itu, dia melanjutkan studi pascasarjana dalam bidang pemasaran tekstil di Philadelphia University pada 2000.
Saat ini, Shahzada Dawood bersama sang keluarga tinggal di barat daya London.
Namun, sebelum tragedi ekspedisi Titanic yang fatal, mereka memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Kanada dan tinggal di sana selama sebulan.
Meski, saat ini keluarga tersebut menetap di Surrey, Inggris dan memilih warga kenegaraan di sana. Akan tetapi, mereka tetap menjadi pewaris dinasti bisnis Dawood yang terkemuka.
Di mana, dia menjabat sebagai wakil ketua Engro Corporation, sebuah konglomerat energi berbasis di Karachi yang merupakan salah satu yang terbesar di Pakistan.
Tak hanya itu, Dawood juga terlibat dalam yayasan sosial, di mana dirinya menjabat sebagai Anggota Dewan Penasihat Global di Prince's Trust International dan Founder's Circle of The British Asian Trust.
Meski kekayaannya tidak tercatat di Forbes. Namun, selama pandemi, Ayah dari Shahzada Dawood, Hussain Dawood, yang juga merupakan salah satu orang terkaya di Pakistan, telah menyumbangkan hampir 3 juta pound sterling yang setara dengan Rp57,3 miliar untuk mendukung upaya pemulihan Covid-19.
Selain terlibat penuh dalam bisnis keluarga, Shahzada Dawood yang memiliki ketertarikan soal luar angkasa membuatnya turut gabung dalam Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI) Institute.
Di lembaga ini, para ilmuwan melakukan eksperimen untuk mencari bukti kehidupan di tempat lain dan kemungkinan adanya makhluk cerdas di sistem bintang lain.
Sementara itu, sekolah American ACS International School Cobham turut mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan keprihatinan mereka atas hilangnya mantan siswa mereka, yang kemungkinan merujuk pada sang putra konglomerat, yaitu Sulaiman.