Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengenal Biaya Tetap, Contoh, Rumus, dan Cara Menghitungnya

Biaya tetap adalah komponen dalam analisis bisnis. Berikut ini rumus, cara menghitung, dan contoh biaya tetap.
Mengenal Biaya Tetap, Contoh, Rumus, dan Cara Menghitungnya/pexels
Mengenal Biaya Tetap, Contoh, Rumus, dan Cara Menghitungnya/pexels

Bisnis.com, SOLO - Biaya tetap adalah komponen penting dalam analisis biaya dalam dunia bisnis. Sebagai bagian dari manajemen keuangan, pemahaman yang baik tentang biaya tetap sangatlah penting. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan pengertian biaya tetap dan biaya tidak tetap, rumus biaya tetap, cara menghitung biaya tetap, memberikan 10 contoh biaya tetap, dan membandingkannya dengan biaya variabel. Yuk, simak artikel dibawah ini!

Pengertian Biaya Tetap dan Biaya Tidak Tetap

Biaya tetap adalah pengeluaran yang tidak bergantung pada perubahan volume produksi atau penjualan barang atau jasa dalam bisnis. Biaya tersebut tetap stabil meskipun terjadi fluktuasi jumlah barang dan jasa yang dihasilkan dalam batas tertentu. Selain itu, biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahan aktivitas bisnis yang dilakukan oleh perusahaan.

Sedangkan biaya tidak tetap adalah pengeluaran yang tidak mengalami perubahan dalam jangka pendek, meskipun terjadi peningkatan atau penurunan tingkat produksi atau penjualan perusahaan. Biaya ini tidak bergantung pada aktivitas operasional sehari-hari dan umumnya dianggap sebagai biaya yang konstan dalam perhitungan keuangan perusahaan.

Sifat utama dari biaya tidak tetap adalah fleksibilitasnya dalam berubah seiring dengan peningkatan atau penurunan tingkat produksi atau penjualan perusahaan.

Beberapa contoh biaya tidak tetap antara lain adalah biaya material langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya distribusi produk, biaya lembur tenaga kerja, dan biaya komisi.

Rumus Biaya Tetap

Biaya tetap ternyata dapat dihitung dengan mudah. Adapun rumus menghitung biaya tetap adalah, seperti berikut: 

Fixed Cost (FC) = Total Cost (TC) – (Unit Variable Cost (UVC) X Quantity)

10 Contoh Biaya Tetap

Adapun beberapa biaya yang masuk dalam daftar biaya tetap, seperti berikut. 

1. Biaya Sewa Gedung

Salah satu contoh biaya tetap adalah biaya sewa gedung. Meskipun pendapatan perusahaan menurun, biaya sewa gedung tetap harus dibayarkan setiap bulan.

2. Biaya Asuransi

Biaya asuransi juga merupakan contoh biaya tetap. Perusahaan harus membayar premi asuransi secara teratur, tanpa memperhatikan fluktuasi pendapatan atau aktivitas bisnis.

3. Pajak Bumi dan Bangunan

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) juga termasuk dalam contoh biaya tetap. Jumlah PBB yang harus dibayarkan perusahaan tidak akan berubah kecuali ada perubahan pada properti yang dimiliki.

4. Biaya Penyusutan

Biaya penyusutan adalah contoh biaya tetap yang terkait dengan pengurangan nilai properti dan peralatan secara bertahap seiring berjalannya waktu.

5. Tagihan Air dan Listrik

Meskipun tagihan air dan listrik dapat bervariasi tergantung pada jumlah produksi atau konsumsi, ada biaya tetap minimum yang harus dibayar setiap bulan.

6. Biaya Gaji Karyawan Tetap

Gaji karyawan tetap merupakan contoh biaya tetap. Meskipun aktivitas bisnis berfluktuasi, perusahaan tetap harus membayar gaji karyawan sesuai kesepakatan yang telah ditetapkan.

7. Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Rutin

Biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin adalah contoh biaya tetap yang terkait dengan menjaga dan memperbaiki aset perusahaan secara berkala.

8. Biaya Sewa Peralatan dan Perangkat Teknologi

Jika perusahaan menggunakan peralatan atau perangkat teknologi yang disewa, biaya sewa tersebut tetap harus dibayarkan tanpa memperhatikan volume produksi atau penjualan.

9. Biaya Keanggotaan dan Lisensi

Biaya keanggotaan organisasi atau lisensi yang diperlukan untuk menjalankan bisnis termasuk dalam contoh biaya tetap.

10. Biaya Perangkat Lunak Berlangganan

Biaya perangkat lunak berlangganan seperti aplikasi bisnis atau layanan cloud juga dapat digolongkan sebagai biaya tetap, karena perusahaan harus membayar biaya langganan sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan, terlepas dari fluktuasi aktivitas bisnis.

Cara Menghitung Biaya Tetap

Agar semakin memahami cara perhitungan biaya tetap. Berikut ini contoh perhitungan biaya tetap. 

Pada bulan Juni 2021, PT. A mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp500 juta dengan jumlah produksi sebanyak 25 ribu barang dan biaya variabel sebesar Rp15 ribu per produk. Berikut adalah cara menghitung biaya tetapnya:

Biaya Tetap Januari 2022 PT. A

= Rp500.000.000 - (25.000 x Rp15.000)

= Rp500.000.000 - Rp375.000.000

= Rp125.000.000

Jadi, biaya tetap PT. A pada bulan Januari 2022 adalah sebesar Rp125 juta.

Perbedaan Biaya Tetap Dan Biaya Variabel

Perbedaan biaya tetap dan biaya variabel dapat dilihat dari beberapa aspek:

1. Waktu Terjadi

Biaya tetap terjadi dalam jangka waktu yang lebih panjang, seperti bulanan, tahunan, atau beberapa tahun sekali. Sementara itu, biaya variabel terjadi dalam rentang waktu yang lebih pendek, mungkin mingguan atau bahkan harian.

2. Nominal Pembayaran

Biasanya, biaya tetap memiliki nominal pembayaran yang lebih besar dibandingkan biaya variabel. Biaya tetap tidak berubah meskipun perusahaan tidak menghasilkan keuntungan, sedangkan biaya variabel dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan dan biasanya memiliki nominal yang lebih kecil.

3. Hubungan dengan Produksi

Biaya tetap tidak terkait langsung dengan proses produksi barang. Meskipun produksi berkurang, biaya tetap tetap sama. Di sisi lain, biaya variabel sangat terkait dengan produksi perusahaan dan akan berubah seiring dengan perubahan volume produksi.

4. Pencatatan Akuntansi

Laporan biaya variabel biasanya dibuat secara terpisah dalam laporan keuangan, terutama untuk perusahaan manufaktur. Laporan biaya variabel dapat dibuat secara reguler, sesuai dengan alur keluar masuk produk. Sedangkan pencatatan biaya tetap jarang dilakukan dan dilaporkan dalam jangka waktu yang lebih lama, misalnya bulanan, tahunan, atau beberapa tahun sekali.

5. Penentuan Harga

Biaya tetap jarang digunakan sebagai dasar penentuan harga produk. Meskipun jumlahnya besar, biaya tetap biasanya digunakan sebagai acuan biaya perusahaan saat tidak ada aktivitas bisnis. Sebaliknya, biaya variabel menjadi salah satu faktor dalam menentukan harga barang, karena biaya variabel berhubungan langsung dengan produksi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nuraini
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper