Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Robert Oppenheimer, Bapak Bom Atom Dunia yang Filmnya Tayang di Bioskop

Film Oppenheimer yang berkisah tentang bapak bom atom dunia akan tayang di bioskop, simak profilnya
Oppenheimer
Oppenheimer

Bisnis.com, JAKARTA - Film Oppenheimer akan segera tayang di Indonesia Rabu, 19 Juli 2023 mendatang.

Film ini bertemakan sains ini menceritakan tentang seorang ahli fisika memimpin upaya Amerika Serikat untuk mengembangkan bom atom selama Perang Dunia II.

Orang itu bernama J. Robert Oppenheimer yang direkrut pada tahun 1942 ke Proyek Manhattan milik pemerintah.

Di sana, Oppenheimer memimpin proyek pengembangan bom atom pertama di dunia. Sejak saat itu dia diberikan julukan “Bapak Bom Atom”.

Film ini merupakan kisah nyata yang diambil dari perjalanan hidup Oppenheimer menemukan bom atom.

Lantas seperti apakah profilnya?

Dengan satu kilatan dahsyat melintasi gurun New Mexico, J. Robert Oppenheimer — direktur Proyek Manhattan untuk mengembangkan bom atom pertama di dunia menjadi ilmuwan paling terkenal di generasinya.

Cahaya yang menusuk, meredup untuk mengungkapkan bola api mengerikan yang tumbuh di langit di atas lokasi uji Los Alamos bulan Juli 1945, menandakan zaman atom.

Seorang fisikawan, polymath dan mistikus, Oppenheimer ingat menyapa awan jamur dengan kalimat dari kitab suci Hindu Bhagavad Gita yang dia pelajari sendiri bahasa Sanskerta untuk dibaca: "Sekarang aku menjadi kematian, perusak dunia."

Penciptaan bom atom dan penghancuran kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang mengakhiri Perang Dunia II, memulai era baru yang akan mengubah Oppenheimer menjadi ikon sejarah.

Namun penyesalannya atas apa yang dia bangun dan penentangannya terhadap perkembangan lebih lanjut membuatnya berkonflik dengan militer AS, dan pemerintah mencabut izin keamanannya karena simpati komunisnya. Oppenheimer akhirnya meninggal sebagai orang yang hancur.

Profil Robert Oppenheimer

J. Robert Oppenheimer, memiliki nama lengkap Julius Robert Oppenheimer, yang lahir 22 April 1904, New York, New York, AS dan meninggal 18 Februari 1967, di Princeton, New Jersey.

Fisikawan teoretis dan administrator sains Amerika itu, tercatat sebagai direktur Los Alamos Laboratory (1943–45) selama pengembangan bom atom dan sebagai direktur Institute for Advanced Study, Princeton (1947–66).

Oppenheimer adalah putra seorang imigran Jerman yang memperoleh kekayaan dengan mengimpor tekstil di New York City. Dia merupakan sarjana lulusan Universitas Harvard.

Profil Robert Oppenheimer, Bapak Bom Atom Dunia yang Filmnya Tayang di Bioskop

Setelah lulus pada tahun 1925, dia berlayar ke Inggris untuk melakukan penelitian di Laboratorium Cavendish di Universitas Cambridge, di bawah kepemimpinan Lord Ernest Rutherford, untuk studi perintisnya tentang struktur atom.

Di Cavendish, Oppenheimer memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan komunitas ilmiah Inggris dalam usahanya memajukan penelitian atom.

Max Born mengundang Oppenheimer ke Universitas Göttingen, di mana dia bertemu dengan fisikawan terkemuka lainnya, seperti Niels Bohr dan P.A.M. Dirac, dan di mana pada tahun 1927 dia menerima gelar doktor.

Dia kembali ke Amerika Serikat untuk mengajar fisika di Universitas California di Berkeley dan Institut Teknologi California.

Pada 1920-an, teori kuantum dan relativitas baru menarik perhatian sains. 

Penelitian awal Oppenheimer dikhususkan untuk proses energi partikel subatomik, termasuk elektron, positron, dan sinar kosmik. Dia juga melakukan pekerjaan terobosan pada bintang neutron dan lubang hitam.

Selain itu, dia melatih seluruh generasi fisikawan AS, yang sangat dipengaruhi oleh kualitas kepemimpinan dan kemandirian intelektualnya.

Oppenheimer dan Proyek Manhattan

Setelah invasi Polandia oleh Nazi Jerman pada tahun 1939, fisikawan Albert Einstein, Leo Szilard, dan Eugene Wigner memperingatkan pemerintah AS tentang bahaya yang mengancam seluruh umat manusia jika Nazi menjadi yang pertama membuat bom nuklir.

Oppenheimer kemudian mulai mencari proses pemisahan uranium-235 dari uranium alam dan menentukan massa kritis uranium yang diperlukan untuk membuat bom semacam itu.

Pada bulan Agustus 1942 Angkatan Darat AS diberi tanggung jawab mengorganisir upaya fisikawan Inggris dan AS untuk mencari cara memanfaatkan energi nuklir untuk keperluan militer, upaya yang kemudian dikenal sebagai Proyek Manhattan.

Oppenheimer diinstruksikan untuk mendirikan dan mengelola laboratorium untuk melaksanakan tugas ini. Pada tahun 1943 dia memilih dataran tinggi Los Alamos, dekat Santa Fe, New Mexico.

Upaya bersama para ilmuwan terkemuka di Los Alamos memuncak dengan ledakan nuklir pertama, pada 16 Juli 1945, di Situs Trinity dekat Alamogordo, New Mexico.

Profil Robert Oppenheimer, Bapak Bom Atom Dunia yang Filmnya Tayang di Bioskop

Pada bulan Oktober tahun yang sama, Oppenheimer mengundurkan diri dari jabatannya. Pada tahun 1947 ia menjadi kepala Institute for Advanced Study dan menjabat dari tahun 1947 hingga 1952 sebagai ketua Komite Penasihat Umum Komisi Energi Atom, yang pada bulan Oktober 1949 menentang pengembangan bom hidrogen.

Profil Robert Oppenheimer, Bapak Bom Atom Dunia yang Filmnya Tayang di Bioskop
Pada tahun 1963 Presiden AS. Lyndon B. Johnson memberi Oppenheimer Penghargaan Enrico Fermi dari Komisi Energi Atom. Oppenheimer pensiun dari Institute for Advanced Study pada tahun 1966 dan meninggal karena kanker tenggorokan pada tahun berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper