Bisnis.com, JAKARTA -- Penduduk usia 18-24 tahun atau yang kerap disebut Generasi Z, (Gen Z) kini mendominasi penggunaan media sosial.
Hal ini bisa dimanfaatkan oleh pemilik bisnis untuk bisa menangkap perhatian generasi muda ini untuk menjadi target pasar mereka.
Adapun, pilihan media sosial yang digunakan untuk beriklan juga akan mempengaruhi bagaimana sebuah brand akan dikenal dan bisa meningkatkan penjualan dari beriklan.
Ajay Vidyasagar, Regional Director, YouTube Asia-Pacific mengatakan berdasarkan Kantar Survey, Youtube merupakan media sosial dengan layanan penayangan video nomor 1 bagi Gen z dengan adanya 110 juta pengguna aktif.
Salah satu yang menjadi alasan Gen Z banyak menjadi pengguna Youtube adalah karena banyak jenis konten yang bisa diakses, ada video dengan format pendek, panjang, sampai siaran langsung.
Berdasarkan data survei tersebut, sebanyak 95 persen pengguna setuju memilih Youtube karena bisa mengakses berbagai jenis format video.
Baca Juga
Adapun, 90 persen pengguna youtube dari Gen Z paling banyak menonton Shorts atau format video pendek di Youtube dengan setiap harinya ada 70 miliar penonton Shorts per hari.
Sementara itu, dari sisi brand dan pembuat iklan, sebanyak 84 persen penonton Indonesia setuju bahwa beriklan di Youtube tepercaya dan 80 persen setuju iklan di Youtube bisa membantu membuat keputusan untuk beli atau tidak.
Untuk bisa menangkap Gen Z sebagai target pasar, Co-Founder agensi Ambilhati, Sandru Emil, mengatakan bahwa saat ini, di kalangan Gen Z, video pende lebih banyak diminati, tak hanya di Youtube, tapi juga di media sosial lainnya.
"Mereka cari video ke arah yang cepat, kalau iklan yang to the point, format video pendek ini lagi naik banget," ungkapnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (12/10/2023).
Sandru menambahkan, Gen Z lebih terbiasa dengan konten pendek, karena mereka sudah terbiasa serba cepat dan cepat pula menilai sesuatu.
"Jadi cara kita berkomunikasi dari brand dengan Gen Z ini ya jadi beda banget, ya harus mengikuti kebiasaan tiap generasi," kata Sandru.
Bagi sebuah brand yang akan beriklan, hal ini penting diketahui, karena semua platform media sosial berevolusi sesuai dengan penggunanya mengonsumsi konten.
"Dulu ketika Youtube sendirian, kita agensi iklan bikin selalu format video yang panjang. Sekarang ada Shorts, media sosial lainnya, jadi bikin juga yang cepat. Tapi balik lagi karena kebutuhan brand beda-beda, menurutku nggak ada satu format yang perfect," imbuhnya.