Bisnis.com, JAKARTA -- Dinamika kekayaan di Asia kerap berubah-ubah. Beberapa orang pun akhirnya berhasil masuk dalam daftar miliarder dan terkaya di negaranya, bahkan di Asia.
Forbes, pada Oktober lalu telah merilis daftar orang terkaya di Asia 2023. Dalam daftar tersebut, warga negara India, China, dan Hong Kong terpantau mendominasi.
Sebelumnya, pada Agustus 2023 sendiri, orang terkaya di Asia adalah Mukesh Ambani, dengan kekayaan bersih sebesar US$96,4 miliar. Daftar orang terkaya di Asia terus bertambah hingga melampaui batas negara.
Berikut ini daftar orang terkaya di Asia 2023 yang dihimpun Forbes per 16 Oktober 2023.
1. Mukesh Ambani
Kekayaan bersih: US$91,6 miliar
Sumber: Diversifikasi
Baca Juga
Usia: 66
Kewarganegaraan: India
Mukesh Ambani, Ketua dan Direktur pelaksana Reliance Industries, adalah orang terkaya di Asia. Dia berkelana ke Indian Premier League (IPL) dengan kepemilikan Mumbai Indians pada tahun 2008. Meskipun Jio, layanan telekomunikasi dan broadband Reliance, telah menarik hampir 450 juta pelanggan, debut Jio Financial Services baru-baru ini pada Agustus mencerminkan ekspansi perusahaan tersebut.
Selanjutnya, BlackRock dan Jio Financial Services mengumumkan kesepakatan untuk membentuk Jio BlackRock pada Juli 2023, sebuah perusahaan patungan untuk menghadirkan solusi investasi canggih dan inovatif kepada investor di India.
2. Zhong Shanshan
Kekayaan bersih: US$61,0 miliar
Sumber: Minuman, obat-obatan, hasil sendiri
Usia: 68
Kewarganegaraan: China
Zhong Shanshan, otak dibalik Nongfu Spring, sebuah perusahaan air kemasan, menduduki peringkat kedua sebagai orang terkaya di Asia dan berada di urutan teratas sebagai orang China paling makmur.
Dari pekerjaan konstruksi hingga jurnalisme dan penjualan minuman, perjalanannya membawanya ke dunia wirausaha. Selain itu, dia juga memegang kendali atas Beijing Wantai Biological Pharmacy, produsen tes diagnostik cepat untuk Covid-19.
Sesuai perkiraan pada akhir 2022, Zhong Shanshan mempertahankan posisinya sebagai orang terkaya di Tiongkok pada tahun sebelumnya, dengan kekayaan US$62,3 miliar.
3. Gautama Adani
Kekayaan bersih: US$55,8 miliar
Sumber: Infrastruktur, komoditas, hasil sendiri
Usia: 61
Kewarganegaraan: India
Gautama Adani adalah kepala Adani Group, sebuah perusahaan senilai US$32 miliar yang mencakup pelabuhan, bandara, energi, dan inisiatif ramah lingkungan. Dimulai sebagai perusahaan perdagangan pada 1988, kini dia termasuk orang terkaya di Asia.
Dia menunjukkan kehebatannya sebagai operator bandara utama India dan pengontrol Pelabuhan Mundra yang penting di Gujarat. Selain itu, akuisisi strategisnya atas aset Holcim di India pada 2022 mendorongnya menjadi produsen semen terbesar kedua di India.
3. Zhang Yiming
Kekayaan bersih: US$39,1 miliar
Sumber: TikTok, hasil sendiri
Usia: 39
Kewarganegaraan: China
Zhang Yiming, kekuatan pendorong di belakang raksasa teknologi China, ByteDance, paling dikenal karena melahirkan aplikasi TikTok yang sangat populer, yang memiliki jumlah pengguna lebih dari 1 miliar di seluruh dunia.
Dia memiliki 20 persen saham di ByteDance, yang nilainya menghadapi ketidakpastian karena potensi larangan TikTok di AS. Selain ketenaran TikTok, ByteDance mencakup beragam sektor seperti berita, pendidikan, dan game.
4. Li Ka-Shing
Kekayaan bersih: US$37,1 miliar
Sumber: Diversifikasi, hasil sendiri
Usia: 95
Kewarganegaraan: Hong Kong
Li Ka-Shing, salah satu orang terkaya di Asia, memulai perjalanannya pada usia 21 tahun ketika dia meluncurkan Cheung Kong Plastics, yang diberi nama sesuai dengan nama Sungai Yangtze, dengan tabungan dan pinjaman sebesar US$6.500 dari kerabatnya pada 1950.
Kemurahan hati Yayasan Li Ka Shing miliknya sungguh luar biasa, dengan telah menyumbangkan lebih dari US$3,8 miliar untuk berbagai tujuan, dengan sebagian besar disalurkan ke masyarakat Republik Rakyat China (RRC). Khususnya, CK Hutchison Holdings, yang dikendalikan oleh Li Ka-shing, dan Grup Vodafone baru-baru ini setuju untuk menggabungkan bisnis telekomunikasi mereka masing-masing di Inggris untuk menjadikan operator seluler terbesar di negara itu.
5. Tadashi Yanai & keluarga
Kekayaan bersih: US$34,7 miliar
Sumber: Retail fashion, hasil sendiri
Usia: 74
Kewarganegaraan: Jepang
Tadashi Yanai adalah dalang di balik Fast Retailing, sebuah kerajaan pakaian terkemuka yang terdaftar di Tokyo, yang mengawasi jaringan Uniqlo. Portofolio Fast Retailing mencakup merek-merek seperti Theory, Helmut Lang, J Brand, dan GU.
Uniqlo, merek unggulannya, memiliki sebaran yang luas dengan lebih dari 2.400 toko yang tersebar di 25 negara, menjadikan Tadashi termasuk dalam 10 orang terkaya di Asia. Uniqlo baru-baru ini mengumumkan penunjukan chief operating officer, Daisuke Tsukagoshi, untuk membantu Tadashi Yanai.
6. Ma Huateng
Kekayaan bersih: US$33,8 miliar
Sumber : media internet, hasil sendiri
Usia: 51
Kewarganegaraan: Tiongkok
Ma Huateng, yang dikenal sebagai Pony Ma, memandu Tencent Holdings, raksasa internet di China. Dia mengawasi WeChat, aplikasi perpesanan yang banyak digunakan dengan 1,3 miliar pengguna, menjadikannya salah satu orang terkaya di Asia.
Selain itu, Tencent juga memiliki kepentingan besar dalam game global dengan kepemilikan di Epic Games dan merupakan salah satu penerbit video game teratas.
Kemudian, pengaruh Ma juga menyebar ke Tesla dan Spotify melalui investasi Tencent. Khususnya, baru-baru ini ia mengungkapkan rencana Tencent untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) baru demi kebaikan manusia secara lebih luas.
7. Colin Zheng Huang
Kekayaan bersih: US$33,8 miliar
Sumber: E-commerce
Usia: 43
Kewarganegaraan: China
Colin Huang adalah pendiri PDD Holdings, sebuah organisasi e-commerce terkenal Tiongkok yang telah berganti nama dari Pinduoduo pada Februari 2023. Meskipun telah mengundurkan diri sebagai ketuanya beberapa tahun yang lalu, Huang masih memiliki sekitar 28 persen saham perusahaan.
Huang juga mendirikan game online Xinyoudi, dan platform e-commerce lain yang dikenal sebagai Ouku.com. Dalam daftar 100 orang terkaya Tiongkok yang disusun Forbes pada 2022, Huang berada di peringkat kesembilan.
8. William Ding
Kekayaan bersih: US$32,3 miliar
Sumber: Game online
Usia: 51
Kewarganegaraan: China
William Ding adalah CEO di NetEase, salah satu perusahaan game online terbesar di dunia. Game yang ditawarkan dari organisasi tersebut antara lain Fantasy Westward, Eggy Party, dan Justice Mobile, yang terakhir adalah game pertarungan yang menggunakan AI untuk membuat alur cerita.
Seperti yang tercatat pada 2003, Ding adalah orang terkaya dan miliarder game internet pertama di China. Dua puluh tahun kemudian, di tengah gejolak ekonomi di China, Ding berhasil menambah kekayaan bersihnya sebesar US$12,2 miliar antara Oktober 2022 dan Juli 2023.
Ding juga berkontribusi terhadap pertanian berkelanjutan, karena cabang e-commerce NetEase, Yanxuan, menjual daging babi yang bersumber dari peternakannya sendiri
9. Shiv Nadar
Kekayaan bersih: US$29,8 miliar
Sumber: Layanan perangkat lunak
Usia: 78
Kewarganegaraan: India
Shiv Nadar merupakan salah satu pelopor IT asal India yang mendirikan HCL di sebuah garasi pada 1976 untuk membuat kalkulator dan mikroprosesor bersama lima temannya.
Saat ini, HCL Technologies miliknya senilai US$12,6 miliar dan menjadi salah satu penyedia layanan perangkat lunak terbesar di India.
Pada Juli 2020, dia mengundurkan diri sebagai Kepala HCL Technologies, menyerahkan posisi tersebut kepada putrinya, Roshni Nadar Malhotra. Dia sekarang menjadi ketua emeritus dan penasihat strategis.
Sebagai filantropis terkemuka di India, Nadar juga telah menyumbangkan US$1,1 miliar kepada Shiv Nadar Foundation miliknya, yang mendukung tujuan-tujuan yang berhubungan dengan pendidikan
10. Zeng Robin
Kekayaan bersih: $29,0 miliar
Sumber: Baterai
Usia: 54
Kewarganegaraan: Hong Kong
Robin Zeng, dalang di balik Contemporary Amperex Technology (CATL), pemain besar pemasok baterai kendaraan listrik, mengambil alih kendali sebagai pendiri dan ketua.
Prestasinya mencakup bidang bisnis dan beasiswa, berbekal gelar PhD dari Institut Fisika Chinese Academy of Sciences. Pada 17 Januari 2023, CATL dan NIO—produsen mobil yang berbasis di China—menandatangani perjanjian kerja sama strategis komprehensif berdurasi lima tahun, yang memperkuat kemitraan mereka.
Sementara itu, warga negara Indonesia sayangnya tidak menduduki posisi 10 teratas orang terkaya di Asia. Namun, Low Tuck Kwong terpantau menduduki posisi ke-14 dengan kekayaan US$27,7 miliar, dan Budi Hartono menempati urutan ke-18 dengan kekayaan US$21,9 miliar.