Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rudolf Dassler, Sosok Pendiri Puma yang Bakal Hentikan Dukungan ke Timnas Israel

Historia pendiri Puma, rival Adidas dan milik mantan anggota Nazi
Rudolf Dassler
Rudolf Dassler

Bisnis.com, JAKARTA - Brand sepatu olah raga ternama dunia, Puma, baru-baru ini kembali ramai diperbincangkan lantaran langkahnya mengakhiri dukungan ke Israel. 

Langkah tersebut digadang-gadang dilakukan karena adanya aksi boikot pada merek-merek pendukung Israel yang masih terus melakukan serangan dan genosida ke Palestina. 

Namun, pihak Puma mengatakan bahwa keputusan untuk mengakhiri hubungan dengan tim sepak bola Israel sudah dibuat sejak tahun lalu, jauh sebelum konflik antara Israel dan Palestina memanas. 

Di sisi lain, Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) yang dipimpin Palestina juga telah menyerukan boikot terhadap perusahaan pakaian olahraga yang mendukung Timnas Israel itu tersebut sebelum serangan 7 Oktober.

Sebelumnya, Puma mulai mendukung Israel menggantikan perusahaan saudaranya, Adidas, yang mundur mendukung pembuatan seragam tim sepak bola Israel pada 2018.

Profil Pendiri Puma

Puma berawal dari perusahaan yag didirikan oleh Rudolf Dassler (Rudi) pria kelahiran Jerman tahun 1898. Bersama adiknya, Adolf Dassler (Adi) mendirikan perusahaan bernama Gebruder Dassler Schuhfabrik atau Dassler Brother Shoe Factory. 

Mereka berdua mendapat ilmu membuat sepatu dari ayahnya, Christoph Dassler yang pernah bekerja di pabrik sepatu. Setelah pulang sekolah, Rudi kerap kali mengikuti sang ayah pergi ke pabrik sepatu tempatnya bekerja. 

Kedua bersaudara itu memulai bisnis sepatu mulai dari sepatu olahraga. Mereka mencoba memasarkan produknya ketika ada Olimpiade Musim Panas 1936 di Berlin dan merek sepatu keduanya mulai tenar sejak itu sebelum Perang Dunia II. 

Setelah Perang Dunia II dimulai, keduanya memutuskan masuk dalam partai Nazi, dan diterima di Gestapo. Namun, di sinilah perseteruan keduanya dimulai. Puncaknya ketika serangan bom Sekutu tahun 1943 di mana Adi dituding menjadi penyebab Rudi ditangkap oleh tentara Amerika. 

Setelah perang dunia kedua, bisnis kedua bersaudara itu terpaksa terpecah dan memutuskan membuat perusahaan sepatu masing-masing pada 1948. 

Perusahaan Rudi kemudian diberi nama Ruda, singkatan dari namanya Rudolf Dassler dan Adolf Dassler mendirikan perusahaan yang juga menggunakan singkatan namanya, Adidas. 

Tak berselang lama, Ruda mengganti namanya menjadi Puma. Di bawah arahan Rudolf, Puma hanya menjadi perusahaan provinsi kecil. Namun, setelah dialihkan kepemimpinannya oleh putranya, Armin Dassler, perusahaan ini menjadi perusahaan terkenal di seluruh dunia seperti saat ini.

Setelah berpisah dengan adiknya, hubungan kedua brand, Puma dan Adidas, justru tak berjalan baik. Puma dan Adidas memasuki persaingan sengit setelah perpecahan dalam menangkap pasar dan membuktikan kehadiran mereknya. 

Adidas dan Puma merupakan pelopor alas kaki ringan yang menciptakan sepatu unik untuk hampir setiap acara olahraga. Mereka menguasai pasar di lebih dari 150 negara dan dengan mempopulerkan olah raga seperti joging dan tenis pada 1970-an, mereka juga menjadi pemimpin dunia dalam industri sepatu olahraga.

Menjadi perusahaan pribadi yang dimiliki dan dijalankan oleh keluarga, Adidas dan Puma terus berekspansi, tak hanya produksi sepatu olah raga, tapi juga membuat pakaian olahraga, jaket penahan angin, serta aat-alat olah raga, seperti bola sepak dan raket tenis, ke lini produk mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper