Bisnis.com, JAKARTA -- Membawa semangat kesetaraan gender antara perempuan dan laki-laki, platform lowongan kerja Jobstreet mulai menerapkan Fair Hiring.
Saat ini sudah tidak jarang wanita yang bekerja. Bukan hanya menjadi ibu rumah tangga dan mengurus rumah saja, tapi juga menjadi tumpuan bagi perekonomian keluarga.
Di sisi lain, bagi stigma untuk perempuan yang bekerja pun tetap ada. Banyak hambatan mulai dari kepercayaan diri hingga kebutuhan dunia kerja akan perempuan yang belum imbang dengan laki-laki.
Melihat masalah ini, Country Marketing Manager JobStreet Indonesia, Sawitri Soedarno mengatakan, bagi perempuan yang berkarier sangat bergantung pada beberapa hal. Pertama, pada diri sendiri dan kedua pada lingkungan bekerja.
"Ini bagaimana perusahaan memberikan regulasi, memiliki budaya yang mendukung bagi perempuan dan bagaimana para pemimpin di perusahaan menerapkan budayanya. Di sini salah satu hal yang cukup kami perhatikan adalah fair hiring," ujarnya dalam Media Briefing di Jakarta, Selasa (30/4/2024).
Fair Hiring, jelas Sawitri, adalah sistem di mana Jobstreet memberikan kemungkinan bagi perusahaan yang bekerja sama untuk bisa merekrut orang secara adil, termasuk secara gender, usia, disabilitas dan lainnya.
Baca Juga
"Tapi saat ini kami fokus di gender," ujar Sawitri.
Kelebihan Fair Hiring
Menurutnya, dengan adanya Fair Hiring, memungkinkan terbukanya kesempatan dan peluang yang sama untuk seseorang mencapai posisi tertentu.
"Fair hiring yang diterapkan di Jobstreet dan Seek sudah terasa dengan sekarang komposisi perusahaan sudah hampir 50:50 perempuan dan laki-laki dan itu membuat perusahaan jadi lebih kaya, karena ketika berdiskusi kita melihat dari 2 perspektif gender yang berbda," imbuhnya.
Untuk itu memaksimalkan penerapan Fair Hiring ini, Jobstreet melakukan edukasi kepada perusahan yang menjadi klien, serta menghilangkan pilihan gender untuk para pelamar kerja di platformnya.
Dan apa yang mau kita lakukan tidak hanya mau berhenti di perusahaan kita, karena kita percaya fair hiring adalah cara terbaik untuk semua orang. Sehingga dalam platform kita sudah menerapkan fair hiring.
"Jadi ketika perusahaan mencari kandidat, kan ada job desc, tapi gender kita hapus. Kandidat tidak perlu menyatakan gender tertentu untuk bisa diterima di suatu perusahaan dan mendorong perusahaan untuk tidak bias gender. Kita berharap semua pihak gender biased itu nggak ada lagi," paparnya.