Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sosok Nurhayati Pemilik Wardah, Crazy Rich Pelopor Kosmetik Halal Terbesar di Indonesia

Wardah yang juga brand lokal menjadi kosmetik halal dengan market share terbesar di Indonesia.
CEO PT. Paragon Technology and Innovation, Nurhayati Subakat, di Gedung Center of Research and Community Service (CRCS) ITB lantai 3, Rabu (25/9/2019)./www.itb.ac.id
CEO PT. Paragon Technology and Innovation, Nurhayati Subakat, di Gedung Center of Research and Community Service (CRCS) ITB lantai 3, Rabu (25/9/2019)./www.itb.ac.id

Bisnis.com, JAKARTA — Siapa yang tak kenal dengan merek kosmetik Wardah? Brand kecantikan lokal yang menjadi pelopor konsep kosmetik halal terbesar di Indonesia.

Selain dengan konsep halal, baru-baru ini Wardah juga mengusung konsep produk perawatan kulit berbasis sains dan teknologi.

Dalam pembuatan produk-produk terbarunya, Wardah melakukan penelitian bersama dengan para ahli dan spesialis kulit serta institusi-institusi pendidikan.

Penelitian tersebut dilakukan kepada 515 orang dari seluruh etnis, jenis, dan kondisi kulit orang di Indonesia sehingga produknya lebih tepat untuk kulit orang Indonesia.

Komitmen melakukan penelitian untuk menciptakan produk yang tepat bagi orang Indonesia tidak lepas dari campur tangan pendirinya, Nurhayati Subakat.

Pengusaha muslimah itu menempatkan brand Wardah dinaungi  PT Paragon Technology and Innovation (PTI). Nurhayati sendiri dikenal sebagai sosok sederhana meski brandnya terus meluas hingga 14 jenis.

Nurhayati Subakat merupakan perempuan kelahiran 27 Juli 1950, yang kini tak sekadar menjadi pengusaha, tapi juga seorang filantropis Indonesia.

Besar di Padang, Sumatra Barat, Nurhayati menjalani pendidikan tinggi di Jurusan Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia berhasil menjadi lulusan terbaik S1 Farmasi ITB dan diwisuda pada 1975. 

Sesuai dengan jurusan kuliahnya, Nurhayati memulai kariernya sebagai apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil, Padang. Setelah menikah pada 1978, dia pindah bersama sang suami ke Jakarta dan bekerja di perusahaan kosmetik Wella sebagai staf pengendalian mutu.

Pengalamannya bekerja di bidang farmasi membuatnya ingin memulai bisnis sendiri. Hingga pada 1985, dia bersama sang suami akhirnya memulai usaha sendiri berbasis industri rumahan bernama Pusaka Tradisi Ibu. Produk pertamanya adalah perawatan rambut dengan merek Putri. 

Lima tahun kemudian, pada Desember 1990, Nurhayati berekspansi menambah kapasitas produksi dengan mendirikan pabrik pertama di Kawasan Industri Cibodas. 

Lewat pabrik barunya, dia juga mampu menciptakan sejumlah produk dan merek baru, termasuk "Wardah" yang dia luncurkan pada 1995, dan menjadi pelopor kosmetik berlabel halal.

Selanjutnya, PTI juga meluncurkan merek kosmetik lainnya seperti Make Over sebagai kosmetik untuk pasar profesional dan Emina untuk remaja.

Pada 2011, PT Pusaka Tradisi Ibu akhirnya mengganti namanya menjadi PT Paragon Technology and Innovation (PTI) yang kini telah menaungi sembilan merek seperti Putri, Wardah, Make Over, Emina, Kahf, Laboré, Biodef, Instaperfect, dan Crystallure. 

Wardah sendiri masih menjadi kontributor penyumbang pendapatan utama dengan pangsa 70 persen dari total pendapatan perusahaan.

Paragon sendiri masih berstatus perusahaan tertutup sehingga valuasi kekayaan keluarga Nurhayati yang mempekerjakan 12.000 orang itu hanya perkiraan. Majalah ekonomi Forbes menaksir kekayaan Nurhayati sekitar US$1,5 miliar atau sekitar Rp24 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper