Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sosok di Balik BRI, dari Bank Desa jadi Bank Terbesar di Indonesia

Sosok Priayi di balik berdirinya Bank Rakyat Indonesia, menjadi perusahaan terbesar di Indonesia tahun 2024 versi Forbes.
Karyawan melayani nasabah di salah satu Kantor Cabang Bank BRI di Tangerang Selatan, Banten. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melayani nasabah di salah satu Kantor Cabang Bank BRI di Tangerang Selatan, Banten. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Forbes baru-baru ini merilis daftar The Global 2000 yang berisi perusahaan terbesar di dunia berdasarkan penjualan, keuntungan, aset, dan nilai pasar. 

Beberapa perusahaan Indonesia masuk dalam daftar tersebut, dan yang tercatat menjadi perusahaan terbesar nomor satu adalah Bank Rakyat Indonesia. 

Bank Rakyat Indonesia menjadi perusahaan terbesar di Indonesia dengan aset US$125,4 miliar dan beradai di posisi 308 dalam daftar. 

Posisi BRI berada di atas Bank Mandiri, Bank Central Asia, Telkom Indonesia dan lima perusahaan lainnya yang berasal dari sektor energi.

Keberhasilan Bank Rakyat Indonesia menjadi perusahaan terbesar di Indonesia tahun ini tak luput dari peran pendirinya yang sudah mendirikan BRI sejak hampir 129 tahun lalu. 

Sang Pendiri BRI Raden Bei Aria Wirjaatmadja

Menjadi perusahaan terbesar di Indonesia, mungkin tak banyak yang tahu siapa pendiri BRI, kecuali Anda tinggal atau lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, di mana Museum Bank Rakyat Indonesia berdiri. 

Di belakang berdirinya BRI ada nama Raden Bei Aria Wirjatmadja, yang membentuk sebuah bank pada masa penjajahan pada 16 Desember 1895 silam.

Awalnya, bank tersebut memiliki nama Poerwokertosche Hulp en Spaarbank Der Inladsche Hoofden atau artinya "bank bantuan dan simpanan untuk kaum priayi Purwokerto". 

Kota Purwokerto menjadi kota kelahiran BRI lantaran juga tempat lahir Raden Aria Wirjaatmadja, yang lahir pada 1831 di Adireja, kala itu merupakan Ibukota Kabupaten Banyumas.

Pada 1855, dia sudah menjadi juru tulis untuk Belanda di Banjarnegara selama dua tahun, hingga kemudian menjadi Mantri Polisi di Bawang sampai sembilan tahun. 

Dia kemudian didapuk menjadi Patih Purwokerto pada 1879 dan menjabat posisi tersebut hingga pensiun pada 1907. 

Sebelum pensiun, idenya membentuk sebuah bank tercetus ketika dia menghadiri sebuah pesta besar. Setelah diselidiki, ternyata, tuan rumah yang mengadakan pesta mendapatkan uang dari hasil utang kepada rentenir Belanda untuk melaksanakan pesta tersebut. 

Utang dari rentenir itu memiliki bunga yang sangat besar bahkan tidak masuk akal. Di sana lah Wirjaatmadja tergugah untuk membentuk badan yang bisa memberikan pinjaman dana tanpa bunga tinggi. 

Dia kemudian mendirikan De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank Der Inladsche Hoofden untuk orang-orang pribumi. 

Bank tersebut bisa berjalan untuk waktu yang cukup panjang, sampai akhirnya pada 1946 Pemerintah menunjuk bank tersebut sebagai bank milik Pemerintah dan menjadi salah satu pelengkap kemerdekaan.

Bank tersebut kemudian diubah namanya menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat dan menjadi bank pemerintah pertama melalui Peraturan Pemerintah No. 1/1946. 

Selanjutnya, pada 1968, melalui UU No. 21 Taun 1968, Bank Rakyat Indonesia Serikat kembali berganti nama, menjadi Bank Rakyat Indonesia, dan menggunakan nama tersebut sampai saat ini. 

Kini BRI menjadi salah satu bank BUMN yang memiliki kinerja baik bahkan tahun ini berhasil menjadi salah satu perusahaan terbesar dunia dan terbesar nomor 1 di Indonesia versi Forbes.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper