Bisnis.com, TANGERANG - Penyewa tenant Rans Nusantara Hebat Serpong meminta kepada pengelola untuk menurunkan biaya sewa tenant, karena jumlah pengunjung dan konsumen yang datang lokasi ke tempat kuliner Rans Nusantara Hebat sepi.
Saat awal pembukaan Rans Nusantara Hebat pada 30 Maret 2024, jumlah pembeli di tiap gerai bisa mencapai 100 orang, tetapi saat ini untuk menjual 10 porsi makanan saja sulit. Kondisi ini membuat pedagang kesulitan dan keberatan untuk membayar biaya sewa.
Pedagang Sate Koncho mengungkapkan bahwa jumlah pengunjung saat siang sepi, tetapi pada malam hari mulai ada. Namun, akhir-akhir ini kondisi sangat memprihatinkan.
"Omset enggak menentu sekarang, tapi harga sewa tetap Rp7 juta per bulan. Saya harap harga sewa bisa turun, karena kondisi di sini sepi dan memprihatinkan," ungkap penyewa tenant di Rans Nusantara Hebat, Rabu (25/9/2024) malam.
Menurutnya, saat pembukaan grand opening, Rans Nusantara sempat ramai. Namun, hal itu hanya terjadi sementara saja dan dalam kurun waktu 3 bulan terakhir jumlah pelanggan mulai sepi.
Dia mengatakan sejak Lebaran Haji jumlah pembeli sudah menurun. Saat awal-awal pembukaan, jumlah omset Sate Koncho bisa menembus Rp5 juta, tetapi saat ini untuk mencapai angka Rp2 juta-Rp3 juta aja sulit.
Pedagang Sate Koncho juga mengungkapkan bahwa angka penjualan pada hari ini, sejak dari awal gerai dibuka hingga pukul 21.00 WIB, jumlah pembeli hanya 4 orang saja alias hanya 4 porsi. Fenomena sepinya pembeli membuat pedagang semakin terjepit di tengah mahalnya biaya sewa tenant.
Saat Bisnis.com melakukan kunjungan ke Rans Nusantara tampak tiga tenant sedang tutup yakni Nasgor Babat Semarang lagi tutup, Dabu-dabu, dan Kwetiau Sapi Alit.
Penyewa tenant di Rans Nusantara Hebat berharap agar ada event rutin yang bisa mengundang banyak pengunjung. "Biasanya kalau ada acara musik di panggung pergelaran, maka pengunjung lumayan ramai, tetapi sekarang acaranya sekali sebulan," ungkapnya.