Bisnis.com, JAKARTA -- Forbes baru saja merilis daftar perusahaan terbaik di Asia dengan pendapatan di bawah US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun. Salah satu yang teratas dalam daftar tersebut ada perusahaan asal Indonesia, Cimory.
Dalam daftar tahunan Best Under A Billion itu, Forbes mencatat 200 perusahaan kecil dan menengah yang diperdagangkan secara publik, dengan pendapatan di bawah US$1 miliar, yang menjadi bukti ketahanan ekonomi perusahaan tersebut.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah pada industri makanan dan minuman yang berkinerja terbaik, berhasil tumbuh lebih dari dua kali lipat dari tahun lalu.
Dari 200 perusahaan tersebut, perusahaan asal Indonesia Cimory Mountain Dairy berada di urutan teratas kategori makanan dan minuman.
Pasalnya, produsen produk olahan susu dan daging olahan yang berbasis di Jakarta itu mencatatkan pendapatan perusahaan, naik 22% menjadi Rp7,8 triliun rupiah atau sekitar US$510 juta tahun lalu.
Di balik pertumbuhan cemerlang Cimory tahun ini tentu tak lepas dari peran pendirinya. Siapa dia?
Baca Juga
Adalah Bambang Sutantio, salah satu miliarder di Indonesia, yang menurut Forbes memiliki kekayaan US$2,1 miliar atau setara dengan Rp33,47 triliun. Dia adalah pendiri sekaligus Presiden Komisaris Cimory Group.
Lahir pada 26 Desember 1958, dia terlahir dari keluarga sederhana. Dia menempuh pendidikan dan meraih gelar Diplom-Ingeniur di bidang Teknologi Pangan dari Technical University of Berlin pada 1984.
Sebelum membangun bisnis sendiri, Bambang memulai kariernya sebagai sales engineer di kantor Jakarta Fuehrmeister yang merupakan pembuat peralatan industri Jerman.
Kemudian, pada 2004, Bambang mulai membuka bisnis sendiri dan mendirikan perusahaan produk susu yang sekarang dikenal sebagai Cimory.
Nama Cimory sendiri dia ambil dari Cisarua Mountain Dairy. Dia mendirikan perusahaan ini sebagai bentuk mendukung peternak di Cisarua.
Dia membangun Cimory Group dari nol, tanpa dukungan modal sejak awal. Bambang bahkan membangun usaha nya dari hanya memiliki 1 karyawan.
Tahun berikutnya, Cimory mengembangkan bisnis dengan menjalin kemitraan bersama koperasi-koperasi yang ada di sekitar kecamatan Cisarua.
Kemudian, sebagai proses perkembangan bisnis, Bambang mendirikan perusahaan lain, Java Egg Specialities (JESS), untuk memproduksi produk susu pasteurisasi dan produk olahan susu lainnya. Perusahaan ini kemudian menjadi perusahaan pertama yang memproduksi telur cair pasteurisasi pertama di Indonesia.
Semakin pesat perkembangan perusahaan Bambang, Cimory mulai meluncurkan produk minuman olahan susu Cimory Yogurt ke pasaran. Dia berfokus mengembangkan produk ini dan produk-produk daging Macroprima Panganutama.
Lalu, pada 2020, Cimory memperkenalkan produk baru selain minuman Yogurt, yakni Cimory Yogurt Low Fat, Cimory Squeeze, dan Cimory UHT Chocolate.
Seiring dengan perusahaan yang terus bertumbuh dan semakin besar, dia juga mendirikan Cimory Restaurant di Puncak, Bogor.
Sepanjang karirnya, Bambang telah mendirikan dan memimpin beberapa perusahaan di bawah Cimory Grup, di Manufaktur Makanan dan Minuman, Industri Bahan Makanan, Industri Wisata, dan taman rekreasi Keluarga.
Dia juga merupakan penerima EY Entrepreneur of The Year 2019, di bawah kategori Food Manufacturing Entrepreneur.