Bisnis.com, JAKARTA – Bicara soal wanita terkaya di Asia, nama Pansy Ho selalu ada dalam jajaran. Seorang miliarder dan "Ratu Judi" Asia.
Sang pewaris kekayaan raja kasino Stanley Ho, adalah salah satu pengusaha terkaya dan tersukses di Hong Kong dengan kekayaan bersih US$3,5 miliar.
Pansy Ho, 62 tahun, merupakan putri sulung mendiang raja kasino dan istri keduanya, Lucina Laam King-ying, dan ketua eksekutif Shun Tak Holdings miliknya, pengembang properti yang mengoperasikan layanan feri Hong Kong-Makau dan mengelola hotel.
Punya kekayaan fantastis, dia juga merupakan pemegang saham utama di berbagai bisnis, termasuk operator kasino Makau milik ayahnya, SJM, dan MGM China, pengembang, pemilik, dan operator resor permainan dan penginapan terkemuka di wilayah China Raya.
Saat ini, dia berada di peringkat ke-22 dalam daftar orang terkaya Hong Kong versi Forbes tahun ini.
Awal Karier Pansy Ho
Baca Juga
Namun, cerita Pansy menjadi pebisnis dan miliarder saat ini begitu kontras dengan masa lalunya. Tak mengawali karier sebagai pengusaha, dia sempat menjadi seorang sosialita yang gemar berpesta pada 1990-an yang sempat terjun ke industri hiburan saat dia baru berusia 19 tahun.
Dia terjung ke dunia hiburan Hong Kong pada 1981, diajak oleh mendiang penyanyi Danny Chan, yang disebutkan ditemui Pansy di distrik pesta Lan Kwai Fong di kota itu.
Pada tahun yang sama, dia mulai tampil sebentar dalam drama TVB berjudul "Breakthrough," di mana Chan berperan sebagai pemeran utama.
Sepanjang 1980-an, dia juga berkenalan dan berteman dengan beberapa bintang terbesar Hong Kong, termasuk Danny Chan, Anita Mui, Leslie Cheung, dan Cherie Chung.
Hubungannya dengan Chan, khususnya, menarik perhatian, dengan mereka sering terlihat bersama oleh paparazzi di berbagai acara sepanjang dekade tersebut.
Namun, meskipun dia memiliki minat dalam seni dan budaya, dia memilih untuk tidak mengejar karier aktingnya. Didorong oleh ayahnya, dia memperoleh gelar sarjana dalam bidang pemasaran dan bisnis dari Santa Clara University di California.
Setelah lulus, dia kemudian memasuki dunia komersial, mendirikan Occasions, salah satu firma konsultan merek terkemuka di Hong Kong, pada 1987.
Kemudian pada 1990-an, dia menikah dengan Julian Hui, putra mendiang raja real estate Sai Fun Hui, tetapi kemudian terlibat skandal setelah berkencan dengan Gilbert Yeung, putra salah satu mitra bisnis ayahnya yang gemar berpesta.
Hubungannya dengan Gilbert berakhir pada 2000 ketika ayahnya secara terbuka memperingatkan bahwa dia akan kehilangan warisannya jika dia menikah dengannya. Di sisi lain, Pansy juga mengumumkan niatnya untuk menceraikan Hui pada tahun yang sama.
Selain mendirikan perusahaan dan memiliki peran di Shun Tak, dia juga memegang jabatan direktur di beberapa perusahaan swasta, termasuk Grand Paradise Macau, Grand Paradise Grupo S.A., New Corporate Enterprises, Bright Elite Holdings, dan Grand Paradise Group (HK).
Mengutip Tatler Asia, sejak Juni 2005, dia menjabat sebagai direktur pelaksana di MGM Grand Paradise, salah satu dari enam entitas yang diberi konsesi atau subkonsesi perjudian untuk mengoperasikan kasino di Makau.
Dia meluncurkan resor kasino MGM Macau, usaha patungannya dengan MGM Resorts International, pada 2007. Shun Tak juga bermitra dengan China Eastern Airlines dan Qantas Airways untuk berinvestasi di maskapai penerbangan bertarif rendah bernama Jetstar Hong Kong.
Kini, Financial Times juga melaporkan, Pansy dan Henry Fok Foundation membentuk aliansi, yang memberinya kendali lebih besar atas penunjukan tim manajemen SJM.