Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi Maskapai Pertama yang Buka Rute Bali - Guang Zhou, Ini Sosok Pemilik TransNusa

Ini sosok pendiri TransNusa, maskapai lokal Go International, yang pertama buka rute China - Australia lewat Bali.
Ilustrasi Pesawat ATR milik TransNusa/Bisnis-Istimewa.
Ilustrasi Pesawat ATR milik TransNusa/Bisnis-Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA -- Maskapai pesawat lokal, TransNusa, menjadi maskapai pertama yang meluncurkan rute penerbangan dari Bali ke Guangzhou, China. 

Tak hanya itu, TransNusa juga menawarkan rute baru dari Guangzhou, China ke Perth, Australia, melewati Bali, yang akan menjadi rute penerbangan tercepat yang menghubungkan kedua kota tersebut dengan durasi transit hanya 1 jam 30  hingga 2 jam 35 menit. 

Adapun, harga tiket pesawat Guangzhou ke Perth akan dibanderol mulai dari Rp4 juta, dan Bali ke Perth mulai dari Rp1,79 juta. 

Pendiri TransNusa

Sudah mulai Go International, TransNusa merupakan maskapai penerbangan yang diluncurkan pada Agustus 2005. 

Mengutip berbagai sumber, maskapai ini didirikan oleh Juvenile Jodjana, pria asal Nusa Tenggara Timur yang ingin mengembangkan bisnis dan berkontribusi pada tempat kelahirannya. 

Di awal operasinya, TransNusa berdiri bekerja sama menggunakan pesawat yang disewa dari Pelita Air dan Trigana Air Service. Penerbangan utamanya kala itu hanya di kisaran Indonesia Timur, dari Kupang, Timor, dan Denpasar. 

Dapat terus beroperasi sebagai "maskapai online", TransNusa bisa membeli pesawat sendiri mengunakan pesawat ATR, Boeing, dan Fokker mulai 2006, masih di bawah Trigana Air. 

Hingga pada pada Agustus 2011, TransNusa menerima sertifikat operator udara (AOC) dan izin maskapai penerbangan komersial berjadwal sendiri, dan beroperasi sebagai maskapai regional. 

Saat pandemi Covid-19, maskapai ini sempat berhenti beroperasi pada 2020 dan  diluncurkan kembali pada 2022 sebagai maskapai layanan penuh atau full-service. 

Kembalinya PT TransNusa Aviation Mandiri juga tidak lepas dari China Aircraft Leasing Group Holdings Limited (CALC), anak perusahaan dari China Everbright Group mengendalikan maskapai dengan 49% kepemilikan saham.

Bersama dengan CALC, TransNusa mengoperasikan armada gabungan Airbus A320neo dan Comac ARJ21.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper